Selain itu nasib para perawat yang juga harus bekerja tanpa APD rupanya membuatnya ikut merasa pilu dan sedih.
“Aksi ini saya lakukan karena prihatin dengan kondisi tenaga medis tidak dibekali alat pelindung diri yang memadai, kemudian driver ojol dan tukang becak yang masih berjuang menafkahi keluarga juga tidak ada perhatian dari pemerintah,” kata Damma, kepada Kompas.com, Minggu (5/4/2020).
Baca Juga: 'Jangan Gue Gue, Memang Gempi Umur Berapa Ngomong Gue Gue'
Pembagian masker dan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona di kawasan pusat Kota Banda Aceh.
Sebanyak 500 lembar masker non medis dan 200 botol hand sanitizer ludes terbagi hanya dalam waktu selama 30 menit saja.
Tak hanya pengemudi ojol dan tukang becak yang menjadi sasaran, banyak juga pengguna kendaraan roda dua yang sedang melintas ikut mengantre.
Kemacetan sempat terjadi beberapa saat selama Damma dan beberapa rekannya membagikan kepada warga.
“Sasaran awal kami masker dan hand sanitizer ini untuk driver ojol dan tukang becak, tapi banyak juga pengguna kendaraan yang berhenti karena tidak memakai masker,” kata dia.
Sementara kepada petugas medis di Rumah Sakit Meuraksa Banda Aceh, tak hanya membagikan masker dan hand sanitizer, Damma juga mengantarkan minuman, vitamin, madu saset, dan camilan.
“Aksi ini saya lakukan satu sisi saya kecewa dengan wakil rakyat dan pemerintah yang terkesan tidak peduli nasib rakyat di saat kondisi seperti ini.