Dikutip Financial Times, perusahaan yang berbasis di Mapplewood, Minnesota, itu tidak mempunyai catatan pemesanan dari China ke Berlin.
Sementara otoritas ibu kota Jerman itu juga tidak memberikan komentar pada Jumat (3/4/2020) terkait pemesanan 200.000 unit masker itu.
Kabar tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengaktifkan aturan era Perang Korea di tengah wabah virus corona yang terjadi.
Melalui Undang-undang Pertahanan Produksi, 3M diperintahkan untuk tidak memproduksi dan mengekspor masker ke negara lain.
"Kami membutuhkan barang ini untuk kebutuhan negara segera. Kami harus segera mendapatkannya," kata Trump saat memimpin konferensi pers di Gedung Putih.
Presiden 73 tahun itu mengklaim, Washington telah menyita 200.000 masker N95, 130.000 masker bedah, dan 600.000 pasang sarung tangan.
Orang nomor satu AS dari Partai Republik itu tidak memberikan penjelasan dari mana Negeri "Uncle Sam" mendapatkan barang itu.
Source | : | BBC,South China Morning Post |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar