Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lokasinya Tiba-tiba Dihilangkan dari Peta Usai Corona Menyebar, Desa Terpencil di Puncak Gunung Italia Ini Berubah Bak Penjara Medis, Jadi Laboratorium Covid-19 Terbesar di Dunia

None - Rabu, 08 April 2020 | 20:35
Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi
Kolase tangkapan layar BBC.com

Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi

Gridhot.ID - Beberapa waktu lalu, sebuah desa terpencil di Italia membuat heboh warganya.

Desa yang berada di puncak gunung ini tiba-tiba diserang virus corona yang menyebarnya dengan cepat.

Bahkan telah memakan dua korban jiwa yang meninggal.

Baca Juga: Sudah THR-nya Terancam Dipangkas, Para PNS Dapat Ancaman Hukuman Tegas, Sanksi Disiplin Keras Jika Nekat Lakukan Mudik Sampai Liburan Luar Kota

Tak sampai disitu saja, warga pun dikejutkan saat pasukan militer menutup semua akses dari dan ke desa mereka.

Kini desa yang dihuni sekitar 1.900 orang itupun seperti kota mati.

Warga desa hanya berada di rumah masing-masing tanpa ada yang keluar masuk dan berkeliaran di jalan desa tersebut.

Baca Juga: Hilang Bak Ditelan Bumi, Usai 7 Tahun Pacaran, Artis Cantik Ini Nekat Datangi Negara Asli Sang Kekasih, Berhasil Dipinang Tapi Ada Permintaan Berat

Hal itu lantaran sepekan yang lalu, pemerintah Italia menyatakan bahwa desa tersebut merupakan zona merah.

Tak hanya tentara yang menjaga akses desa tersebut, kini banyak peneliti dan ilmuwan dari seluruh negera tersebut datang ke desa terpencil itu.

Mereka datang lantaran mengemban tugas untuk mempelajari virus yang telah menjangkit hampir seluruh dunia itu.

Dan sesegera mungkin mendapatkan obat penawar dari virus yang disebut hampir sama dengan wabah SARS ini.

Melansir dari BBC, (6/4/2020) yang langsung mendatangi pintu gerbang masuk ke desa Nerola, terlihat begitu mencekamnya suasana kampung yang beberapa bulan lalu masih terlihat nyaman sebagai tempat tinggal.

Para tentara bersenjata lengkap berjaga di pintu perbatasan, setiap orang tak boleh keluar masuk dengan sembarangan.

Baca Juga: Modal Tepuk Bahu dan Tanya Akun Instagram, Bintang Timnas Indonesia Ini Berhasil Pinang Model Cantik Hanya Dalam Waktu 3 Hari Kenalan, 4 Kata Ini Jadi Awal Kehidupan Rumah Tangganya

Kini desa kecil ini pun seperti dipenjara dan warganya tak bisa kemana-mana.

Padahal desa tersebut tak jauh dari Roma, Ibu Kota Italia.

Entah bagaimana ceritanya, pekan lalu desa Nerola dinyatakan sebagai zona merah covid-19 setelah 77 penduduk dinyatakan positif corona.

Peta Desa Nerola, Tepi Kota Roma Italia dilihat dari Google Map
Tangkapan layar BBC.com

Peta Desa Nerola, Tepi Kota Roma Italia dilihat dari Google Map

Baca Juga: Militer Siap Turun Tangan, KSAD Andika Perkasa Pimpin Sendiri Perang Melawan Corona, Sulap Tenda Jadi Ruang Isolasi di Lapangan RS TNI AD Sampai Datangkan Personil Khusus

Hanya satu orang yang diperbolehkan berada di luar rumah tepatnya di gerbang masuk desa tersebut tetapi tak diperbolehkan masuk desa.

Dia adalah kepala wilayah atau desa tersebut yang merasa sangat sedih dengan keadaan wilayahnya yang bulan lalu masih menjalankan kehidupan seperti biasanya.

"Saya sangat sedih, semua orang kebingungan, banyak warga menelponku dan bertanya 'apakah kami sakit? Apa yang terjadi?'" sebut kepala desa, dikutip dari wawancara BCC.com.

"Saya hanya bisa bilang, tak papa, tak ada masalah," sambungnya.

"Hanya untuk keselamatan kita, kita harus melakukan ini, ini adalah pengorbanan kita untuk negara," pungkasnya.

Semua warga tak bisa sembarangan keluar rumahm bahkan untuk membeli makanan ataupun obat.

Baca Juga: Teriak di Tengah Lautan Minta Pertolongan, Ratusan Penumpang KM Lambelu Lompat ke Laut dan Berenang ke Daratan, Lakukan Hal Nekat Usai Tau ABK Terjangkit Virus Corona

Semua telah disediakan oleh pihak berwenang dan didistribusikan bersama tentara.

Salah seorang warga yang diwawancarai oleh BBC lewat sambungan daring video membeberkan situasi di desa tersebut.

"Halo Marco, bagaimana keadaanmu?" tanya wartawan.

otoritas militer dan kepolisian menutup akses dari dan ke desa Nerola
Tangkapan layar BBC.com

otoritas militer dan kepolisian menutup akses dari dan ke desa Nerola

Baca Juga: Hidup di Istana Mewah Anang Hermansyah, Siapa Sangka Aurel Akui Pernah Nyolong Uang, Putri Krisdayanti Takut Hidup Susah Sampai Nekat Obok-obok Dompet Sang Ayah

"saya dan keluarga baik-baik saja, tapi semua warga desa saat ini sangat ketakutan." sebut seorang warga desa via video call.

Virus corona bermula dari rumah peduli di desa tersebut, dan menyebar begitu cepat tanpa disadari oleh tim medis di sana.

Kemudian dua orang meninggal dan disemayamkan di rumah sakit.

Salah seorang dokter di rumah peduli membeberkan awal mula menyebarnya virus di desa itu.

"Awalnya tak terlihat seperti gejala covid-19 di tempat lain, sebab mereka (warga desa Nerola) hanya merasa demam biasa, tapi seminggu kemudian situasi berubah sangat mencekam," sebut salah satu dokter yang praktek di desa Nerola.

Menurut kepala jawatan kesehatan di sana, alasan desa tersebut dikarantina total dan tak ada yang boleh berkegiatan di luar rumah lantaran tingginya tingkat penyebaran virus.

Baca Juga: Militer Siap Turun Tangan, KSAD Andika Perkasa Pimpin Sendiri Perang Melawan Corona, Sulap Tenda Jadi Ruang Isolasi di Lapangan RS TNI AD Sampai Datangkan Personil Khusus

"Kami tak mau ambil resiko," kata kepala dinas kesehatan setempat.

Dan kini banyak ilmuwan dan peneliti datang ke desa tersebut untuk mempelajari mengenai virus yang bermula dari Wuhan, China ini.

Sekarang desa terpencil di puncak gunung kini jadi laboratorium virus corona terbesar di dunia.

Wawancara dengan salah satu warga desa yang terisolasi di dalam rumah lewat video kongerensi
Tangkapan layar BBC.com

Wawancara dengan salah satu warga desa yang terisolasi di dalam rumah lewat video kongerensi

Baca Juga: Order Sepi Karena Corona Sampai Motor Ditarik Leasing, Driver Ojol Ini Terpaksa Ajak Keluarganya Tinggal di Basecamp Usai Diusir dari Kontrakan, Pilu, Anak Bungsunya Malah Harus Masuk Rumah Sakit

Semua orang akan dilakukan tes kesehatan berkala setiap hari di desa tersebut.

Seorang peneliti berharap apa yang ia dan rekannya lakukan di desa tersebut bisa berkontribusi bagi orang banyak.

Kini Pemerintah Italia menggantungkan asa untuk bisa terbebas dari virus corona melalui apa yang dilakukan peneliti di desa Nerola.

Penelitian itu mencoba untuk mengungkap bagaimana virus tersebut bisa menyebar di sebuah komunitas manusia.

Bagaimana tampilan gejalannya serta cara penyembuhannya. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi"

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x