Maka dari itu ia meyakini bahwa Ibu Kota ini akan menjadi pintu masuk virus corona atau Covid-19 ke Indonesia.
Bahkan sejak awal Januari, DKI Jakarta sudah memiliki data pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP).
Dinas Kesehatan DKI saat itu sudah diwajibkan mengirimkan data-data ODP dan PDP yang didapat dari laporan Tim Pora.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga sudah membuat briefing dengan seluruh rumah sakit di Jakarta untuk melaporkan pasien yang memiliki gejala Covid-19.
"Semua itu sudah dilakukan Jakarta bahkan sebelum nama Covid-19 lumrah dipakai. Saat itu namanya masih Pnemunia Wuhan," ungkap Anies.
Maka Jakarta sudah siap dengan Tim Gugus Covid-19 ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus satu dan dua di Depok, Jawa Barat.
Bahkan Jakarta juga sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk, yakni isolasi.
Anies mengaku saat itu ia sudah belajar dari negara-negara yang terlebih dahulu terserang wabah virus corona seperti Italia, Iran dan Korea Selatan.
Di mana satu-satunya cara untuk memperkecil jumlah penularan ialah dengan memaksa masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.