Dia mengatakan kepada Insider, "yang akan saya katakan adalah bahwa saya tidak memaafkan penggunaan sisa-sisa manusia nyata."
Produk tas, serta nomor kontak perusahaan, telah ditarik dari situs web perusahaan sejak posting Twitter mendapat perhatian.
Distributor lain, Not Just A Label (NJAL), juga menjadi tempat bagi Arnold menjual karyanya.
Saat ditanya tentang pendirian mereka tentang etika dari karya Arnold Putra, manajer program desain Erica Sabatini berkomentar.
"NJAL adalah platform terbuka bagi para desainer untuk memamerkan desain mereka, dan bebas bagi semua orang untuk membuat akun, NJAL tidak mengganggu atau berinteraksi dengan desainer dalam proses kreatif," kata dia.
Menanggapi kemarahan di dunia maya, Arnold mengatakan, "ini adalah bagian dari proses pembelajaran kreatif yang harus melibatkan oposisi."
"Jika tidak, itu hanya akan menjadi bentuk validasi berulang," tegas dia.
"Saya tidak berniat untuk menjual habis dan akan terus mewujudkan ide-ide saya."
Segera setelah tweet dengan tas tersebut tersebar luas, Maxim menghapus unggahannya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter,Antara |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar