JCS tidak memberikan indikasi berapa banyak rudal yang ditembakkan, tetapi mengatakan analisis terperinci dari peluncuran itu dilakukan bersama dengan intelijen AS.
Jendral AS mengecilkan hasil uji coba rudal Korut tersebut.
"Saya tidak berpikir itu sangat provokatif atau mengancam kita ... itu mungkin terkait dengan beberapa perayaan yang terjadi di dalam Korea Utara sebagai lawan dari provokasi yang disengaja terhadap kita," Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Gabungan Staf, kepada wartawan.
Uji coba terbaru itu adalah bagian dari latihan musim dingin yang dilakukan Korut dalam beberapa pekan terakhir setelah kekhawatiran virus corona menyebabkan penundaan, kata seorang pejabat militer Korea Selatan kepada Reuters.
"Telah ada peningkatan kegiatan angkatan udara yang kami pikir dimaksudkan untuk menebus kurangnya pelatihan musim dingin bahwa mereka akan melakukannya pada akhir Maret," kata pejabat itu.
"Dan mereka biasanya mengadakan acara militer sekitar ulang tahun 15 April."
Pejabat itu mencatat bahwa Korea Utara menggunakan rudal jelajah anti-kapal serupa pada Juni 2017.
Itu merupakan terakhir kalinya Korut diketahui menguji senjata semacam itu.
(*)
Source | : | Reuters,KONTAN, REUTERS |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar