Seperti korban kekerasan dalam rumah tangga, pengungsi, tahanan politik, dan tahanan nurani.
Meskipun Myanmar telah mengalami banyak perubahan politik positif dalam beberapa tahun terakhir, masih ada banyak penderitaan dan penderitaan menurutnya.
Sementara banyak negara telah membebaskan tahanan selama krisis virus corona, Myanmar belum melakukan hal yang sama. Sebaliknya, pihak berwenang terus menangkap dan memenjarakan orang-orang pembela hak asasi manusia seperti jurnalis dan aktivis.
"Kita semua harus menggunakan waktu ini untuk memikirkan apa yang sedang dialami orang lain dan mencoba membantu meningkatkan kesadaran tentang keadaan mereka," tutup Ko Bo Kyi.
Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul 8 Tahun di Penjara, Ko Bo Kyi Beri Tips untuk Bertahan Selama Isolasi.
(*)