Gridhot.ID - Kabar mengejutkan datang dari Tuban.
Patung Dewa Kong Co Kwan yang menjadi ikon Tuban hingga disebut terbesar se-Asia Tenggara tersebut dikabarkan runtuh tiba-tiba.
Patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, runtuh pada Kamis (16/4/2020).
Runtuhnya patung dengan tinggi sekitar 30 meter itu diperkirakan terjadi pukul 10.00 WIB.
Tampak dari video amatir yang beredar Patung Dewa Kong Co hanya tinggal kerangka.
Seorang warga yang ada di video itu mengatakan, patung itu runtuh hanya dalam waktu dua detik.
Saat ini lokasi masuk Kelenteng Kwan Sing Bio ditutup, menurut keterangan dari pihak keamanan yang berjaga, penutupan ini atas perintah atasan.
Bahkan, petugas polisi pun belum diperkenankan masuk untuk melakukan penyelidikan.
"Pintu masuk kelenteng ditutup, ini perintah atasan," ucap petugas keamanan kelenteng yang tak menyebut namanya.
Patung Dewa Kong Co di Tuban Runtuh, Pagar Kelenteng Kwan Sing Bio Ditutup, Polisi Tak Boleh Masuk
Begitu mendapat laporan, petugas langsung mendatangi lokasi.
"Kita dapat laporan patung runtuh pukul 10.00 WIB," kata Kapolsek Tuban, AKP Geng Wahono di lokasi.
Namun demikian, petugas tidak diperbolehkan masuk ke area lokasi patung runtuh.
Petugas hanya berada di luar kelenteng, karena pagar masuk masih ditutup berdasarkan perintah pengurus.
"Kita tidak boleh masuk, masih ditutup," ujar Geng.
Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, hanya material patung saja yang runtuh.
"Korban jiwa nihil," ungkap perwira pertama tersebut.
Kesaksian Warga Saat Patung Dewa Kong Co di Tuban Runtuh, Dengar Suara Bak Pesawat Jatuh: 'Bruk'
Menurut warga setempat, kejadian runtuhnya patung di Kelenteng terbesar se-Asia Tenggara itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
"Ada seperti suara angin, tiba-tiba langsung (brukk, benda jatuh, red) seperti pesawat jatuh," kata Endang (59), warga Kelurahan Latsari, Tuban, saat menceritakan bangunan Patung Dewa Kong Co runtuh.
Dijelaskan saksi lain, Jaman (55), saat itu memang tidak ada tanda apa-apa, patung dewa tiba-tiba saja runtuh.
Meski demikian, material patung yang runtuh tidak sampai menimpa pemukiman warga sekitar.
"Patung runtuh di dalam Kelenteng Kwan Sing Bio saja, tidak sampai menimpa rumah warga," pungkas warga yang tinggal di belakang Kelenteng Kwan Sing Bio.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Kelenteng Kwan Sing Bio atas patung runtuh tersebut.
Upaya konfirmasi dilakukan dengan menelfon Ketua Penilik TITD Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, namun belum mendapat respons.
Patung Dewa Kong Co di Tuban, Patung Dewa Perang Terbesar se-Asia Tenggara Diresmikan Ketua MPR
Patung Dewa Perang Yang Mulia Kong Co Kwan Sing Tee Koen, di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017 silam.
Patung Dewa Kong Co ini mempunyai ketinggian 30,40 meter dan diklaim sebagai patung terbesar se-Asia Tenggara.
Ketua MPR Zulkifli mengatakan, bila dirinya menyambut positif pembuatan patung Dewa Kwan Sing Tee Koen tersebut.
Terlebih patung raksasa tersebut mendapatkan rekor MURI sebagai patung terbesar se-Asia Tenggara.
Zulkifli berharap patung "Kong Co Kwan Sing Tee Koen" setinggi 30,40 meter ini bisa menjadi salah satu ikon wisata di Tuban.
"Tadi saya mendapatkan informasi dari Pak Alim (ketua penilik klenteng), kalau nilai kebaikan yang diwariskan "Kongco Kwan Sing Tee Koen" adalah kesetiaan, kejujuran dalam membela negara.
Saya kira ini sikap yang sangat penting untuk diteladani dalam kegiatan bernegara,” kata Zulkifli Hasan di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, Senin (17/7/2017).
Alim Sugiantoro, menuturkan, "Kong Co Kwan Sing Tee Koen" merupakan Jenderal perang yang memiliki kejujuran dan kesetiaan.
"Patung Jenderal perang ini, ada di mana mana termasuk di China. Acara peresmian hari ini sekaligus perayaan ulang tahun Yang Mulia Kong co Kwan Sing Tee Koen ke 1857," ujar penilik Klenteng Kwan Sing Bio ini.
Alim Sugiantoro yang juga menjadi kordinator HUT Klenteng mengatakan bila pembangunan patung raksasan ini dikerjakan selama 1,5 tahun.
Dan menghabiskan dana sebesar Rp 2,5 miliar.
"Dana itu merupakan sumbangan dari jamaah klenteng," jelas Alim.
"Patung yang terbuat dari bahan tembaga, besi, semen dan pasir, Ini sangat dipercaya banyak orang, termasuk para nelayan yang mau berlayar mencari ikan ke laut pun datang ke sini," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul DETIK-DETIK Patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Tubah Runtuh, Hanya Berlangsung Selama 2 Detik.
(*)