Gridhot.ID - Belakangan ini kasus penculikan kembali terjadi dan viral di media sosial.
Namun, ternyata kasus penculikan tersebut hanya sebuah rekayasa.
Rekayasa penculikan tersebut dilakukan oleh seorang babysitter.
Tersangka sengaja membuat video tersebut untuk memeras majikannya sendiri.
Romiati Wulan Sari (25), babysitter yang menjadi otak pelaku rekayasa penculikan mengakui hal tersebut.
Dilansir dari Kompas.com aksi nekat itu dilakukan Romiati lantaran dirinya ingin membeli satu unit ponsel baru jenis iPhone 11 yang telah lama ia idamkan.
Namun, karena uang dari gajinya tersebut tak cukup, ia pun merencakan untuk membuat rekayasa penculikan dengan mengajak dua sepupunya, DR (18) dan NR (15).
"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," kata Romiati Wulan Sari saat diamankan di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).
Romiati mengaku tak menyesal atas perbuatannya dengan melakukan rekayasa penculikan tersebut.
Sebab, selama ini ia telah sering membohongi orang terdekatnya sendiri, seperti orangtua dan pacarnya.
"Tidak saya tidak menyesal, saya memang suka bohong. Saya sempat berusaha untuk jujur tapi tetap tidak bisa," ujarnya.
Ia berperan seolah-olah telah diculik dan digantung untuk membuat video.
Seluruh adegan itu pun direkam pelaku NR (15).
Sementara, DR (18) berperan sebagai pelaku penculikan yang menyandera korban.
"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus penculikan seorang babysitter di Palembang, Sumatera Selatan, yang sempat viral di media sosial ternyata rekayasa.
Hal itu diketahui setelah tiga pelaku pembuatan video tersebut ditangkap oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.
Ketiga pelaku tersebut yakni Romiati Wulan Sari (25) yang merupakan babysitter dan dua pelajar berinisial DR (18) dan NR (15).
Mereka ditangkap saat berada di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (15/4/2020).
"Saat diamankan, semua pelaku sedang duduk santai," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Sialagan saat melakukan gelar perkara, Kamis (16/4/2020).
Dalam melakukan aksinya, ketiga pelaku ini memiliki peran masing-masing.
Dikutip dari TribunSumsel.com, DR bertugas sebagai penculik dan mengancam akan membunuh RWS bila tidak dipenuhi permintaan uang tebusannya.
Sedangkan NR bertugas merekam semua adegan rekayasa penyiksaan terhadap RWS untuk dikirimkan ke majikan dan agen penyalur RWS.
"Otak pelaku tak lain adalah korban sendiri untuk mencari keuntungan," ujar Hisar.
Viral di Media Sosial
Pengungkapan kasus tersebut dilakukan polisi setelah diketahui video penculikan tersebut viral di media sosial dan juga adanya laporan dari majikan babysitter yang bersangkutan berinisial HD (32).
Sebab, saat itu HD mendapat kiriman foto yang diduga dari pelaku penculikan dengan memperlihatkan babysitternya tersebut ditodong pisau dan meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta.
Karena merasa khawatir dengan keselamatan babysitternya, HD kemudian membuat laporan ke polisi saat itu juga.
Setelah mendapat laporan itu, polisi bahkan langsung menerjunkan dua tim sekaligus untuk mengusut kasus penculikan itu.
Namun tak disangka, setelah dilakukan penyelidikan ternyata justru pelakunya tak lain adalah babysitternya sendiri yang dibantu dua rekannya tersebut.
"Saat diamankan, semua pelaku sedang duduk santai," kata Hisar.
Polisi Terjunkan 2 Tim
Video rekaman yang memperlihatkan seorang babysitter berinisial R (25), disekap dan ditodong pisau oleh penculik di Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial.
Menyikapi laporan kasus penculikan tersebut, Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi mengaku sudah menerjunkan dua tim untuk mengungkap dan mengevakuasi korban.
"Karena kasus ini kejadian menonjol, kita sudah turunkan dua tim. Sekarang tim masih bekerja untuk mengungkap kasus ini,"kata Suryadi, Kamis (16/4/2020).
Dari informasi yang dihimpun, korban berinisial R tersebut merupakan seorang babysitter yang diketahui telah bekerja selama tiga bulan di rumah HD (32) warga Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Sebelum dilaporkan hilang dan diculik orang tak dikenal tersebut, korban awalnya pergi ke Polsek Ilir Timur I Palembang untuk melaporkan kasus penipuan yang dialaminya saat berbelanja online.
Saat sedang melaporkan itu, sekitar pukul 10.00 WIB, korban sempat mengirimkan pesan kepada majikannya untuk meminta mengirimkan rekening koran sebagai persyaratan membuat laporan penipuan ke polisi.
Namun belum sempat dibalas, sekitar pukul 15.26 WIB, HD kembali mendapatkan pesan dari nomor ponsel korban yang memperlihatkan foto R ditodong pakai pisau dan diancam akan dibunuh oleh pelaku penculikan.
Tak hanya itu, pelaku penculikan juga meminta kepada HD untuk mengirimkan uang tebusan sebesar Rp 50 juta jika ingin babysitternya selamat.
Mengetahui kejadian itu, HD kemudian melaporkannya ke polisi.
Hingga saat ini, korban dan pelaku penculikan masih belum ditemukan.
Sedangkan polisi masih berupaya untuk mengungkap kasus penculikan tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Tak Menyesal, Babysitter Ini Rekayasa Penculikan Dirinya demi iPhone 11: Saya Memang Suka Bohong"