Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

2 Mayat Tanpa Kaki yang Diduga Korban Penembakan Aparat Ditemukan Tertimbun Pasir di Area Perang KKB Papua, Pangdam XVII/Cendrawasih Sampaikan Permohonan Maaf, Akui Pihaknya Masih Menunggu Hasil Investigasi

None - Sabtu, 18 April 2020 | 17:42
Foto Ilustrasi: Pasukan TNI di Papua
Tribunnews

Foto Ilustrasi: Pasukan TNI di Papua

GridHot.ID- Dua mayat tertimbun pasir ditemukan oleh dua pendulang emas tradisional, di area PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Senin (13/4/2020).

Kondisi mayat saat ditemukan cukup mengenaskan.

Kedua kakinya hilang, menyisakan bagian tubuh, tangan, serta kepala yang sudah tidak dapat dikenali lagi.

Mengutip Kompas.com, Demian Hagoha dan Wilhemus Baker, pendulang emas yang menemukan jenazah korban baru selesai makan siang di kamp.

Baca Juga: Usianya Lebih Muda dari Ahok, Ayah Puput Nastiti Devi Rupanya Punya Panggilan Khusus untuk Sang Menantu, Seperti Apa?

Saat hendak kembali ke Kali Kubur untuk mendulang emas, keduanya melihat mayat tertimbun pasir.

Sontak mereka melapor kepada sekuriti PT Freeport.

Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Kuala Kencana.

Adapun dua jenazah tersebut diidentifikasi sebagai Eden Armando Debari dan Ronny Wandik, dua warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.

Baca Juga: Dituding Telah Berlaku Kasar, Panji Petulang Langsung Temui Mantan Karyawan, Selesaikan Masalah dengan Memberi Uang: Clear Ya!

Identitas sempat sulit dikenali

Sesaat setelah mendapatkan laporan, Kapolsek Kuala Kencana Iptu Yulius Harikatang bersama jajaran Polsek Mimika Baru, dan Polres Mimika mendatangi TKP.

Dari olah TKP, petugas tidak dapat menemukan identitas mayat.

Saat tim Inafis Satuan Reskrim Polres Mimika menggunakan alat sidik jari, hasil pencarian juga tidak diketahui.

"Saat dicek sidik jari menggunakan alat, mayat belum terdaftar di Dukcapil Kabupaten Mimika. Artinya belum punya KTP," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam keterangan tertulisnya, Senin malam, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Saling Berbagi, Presiden China Buka-bukaan Soal Senjata Ampuh untuk Memerangi Pandemi Virus Corona, Xi Jinping: Ini Musuh Semua

Sempat dinamai Mr. X, mayat dua warga itu lantas divisum di RSUD Mimika.

Hasil visum menunjukkan identitas warga sipil itu sebagai Eden Armando Debari dan Ronny Wandik warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.

Tertembak saat mencari ikan

Melansir Kompas.com, Karel Imingkawak mewakili keluarga Eden Armando Debari dan Ronny Wandik mengatakan jika dua kerabatnya tertembak saat cari ikan di Kali Male 34.

Keluarga juga membantah bahwa kedua korban tergabung dalam anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Baca Juga: Berkaca dari Pengalaman Pribadi, Nassar Wanti-wanti Fadel Islami yang Sekarang Jadi Suami Muzdalifah, Pedangdut Jebolan KDI: Saya Berharap Fadel Bisa...

"Keduanya kala itu hanya mencari ikan di Kali Mile 34," kata Karel di RSUD Mimika.

Peristiwa tertembaknya korban telah menyakiti hati keluarganya, ungkap Karel. Ia pun meminta aparat untuk memproses hukum kematian Eden dan Ronny.

Diduga korban salah tembak aparat

Setelah kabar meninggalnya korban terdengar, mulai tersiar bahwa korban merupakan anggota KKB Papua.

Namun hal itu tidak dibenarkan keluarga.

Baca Juga: 2 Anaknya Ditinggal Begitu Saja, Artis Wanita Ini Kabur dari Rumah Usai Foto Ciumannya Bareng Vokalis Band Ternama Tersebar Luas, Sang Suami Berikan Klarifikasi

Saat ditanya mengenai dugaan Eden dan Ronny tewas tertembak saat operasi Satgas TNI di area PT Freeport Indonesia, petugas di Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab belum dapat memberikan jawaban.

Ia menyampaikan bahwa proses investigasi masih berlanjut demi mengungkap fakta sebenarnya.

Diketahui usai kejadian penemuan itu, Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, bertemu keluarga dan kerabat korban di kamar jenazah RSUD Mimika.

Kedua jenderal bintang dua tersebut menyampaikan ucapan bela sungkawa atas kepergian korban.

Baca Juga: 40 Tahun Ditutup Rapat-rapat, Pria Ini Akhirnya Tahu Bahwa Dirinya Anak Biologis Soekarno, Keluarga Sang Proklamator yang Terusik Langsung Meminta Tes DNA

"Saya dari pihak TNI yang pertama melihat kedua korban ini, saya mohon maaf atas situasi yang terjadi," ujar Asaribab, dikutip dari Kompas.com.

"Tetapi untuk menyampaikan benar dan salah, nanti kita lihat dari hasil investigasi," lanjutnya.

Proses hukum ungkap Asaribab, akan terus berlanjut untuk menemukan kebenaran.

"Dari hasil investigasi itu akan ada penyidikan sampai dengan pemeriksaan secara khusus. Jadi untuk memutuskan benar dan salah nanti hukum yang menyatakan," tambahnya.

Baca Juga: Jualan Obat Corona Seharga Rp 35 Ribu, Akun YouTube Ningsih Tinampi Langsung Diserbu Ribuan Komentar Warganet, Sang Ahli Pengobatan Alternatif: Ini Tidak Asing di Kedoteran

Lokasi penemuan mayat adalah area perang KKB Papua

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw

Tak lama setelah kejadian, Irjen Paulus Waterpauw menyampaikan bahwa lokasi penemuan mayat Eden dan Ronny merupakan area perang.

Sehingga sangat berbahaya jika warga sipil masuk ke dalamnya.

Mengutip Kompas.com, Paulus mengatakan, wilayah area PT Freeport Indonesia, khususnya di sekitar area Kuala Kencana telah diimbau oleh KKB sebagai medan perang melawan TNI-Polri.

"Sebenarnya sudah ada imbauan wilayah perang oleh KKB, mulai Tembagapura sampai Kota Timika, termasuk area Kuala Kencana. Karenanya, saya minta masyarakat tidak berada di area tersebut," kata Paulus di Timika, Rabu (15/4/2020).

Baca Juga: 14 Tahun Mengabdi pada Kakaknya yang Kaya Raya, Adik Sandra Dewi Akui Sempat Ingin Menyerah, Kartika Dewi: Gue Nggak Mungkin Resign

Paulus meminta agar masyarakat tidak memasuki wilayah Kuala Kencana, mengingat keberadaan KKB yang sewaktu-waktu bisa menyerang.

Seperti dilaporkan sebelumnya, KKB Papua bahkan telah menewaskan seorang WNA karyawan PT. Freeport pada 30 Maret lalu.

"Daerah Kuala Kencana sudah dimasuki oleh KKB, sehingga siapapun yang masuk akan dilihat dan diamati. Jangan sampai salah satu pemasok bahan makanan ke KKB atau orang yang jadi petunjuk KKB," imbau Paulus.

Adapun selama operasi penegakan hukum yang dilakukan Satgas TNI-Polri sejak bulan Maret hingga April di wilayah Mimika, 7 anggota KKB dinyatakan tewas dalam kontak senjata.

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Area Perang KKB Papua vs TNI-Polri Meninggalkan 2 Mayat Warga Sipil Tanpa Kaki yang Tertimbun Pasir, Satgas Diduga Salah Sasaran Tembak"

(*)

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x