Gridhot.ID - Kasus 'adu kapal' di teluk Persia sepertinya berbuntut panjang.
Iranian Revolutionary Guard Corps Navy (IRGCN) atau Garda Revolusi Iran seketika menjadi trending topic dunia karena kenekatannya mencegat iring-iringan kapal perang US Navy di Teluk Persia.
Unit paramiliter negeri Ayatollah itu nekat mencegat Destroyer US Navy USS Paul Hamilton yang sedang melaksanakan patroli bersama USS Sirocco, USS Firebolt, USS Lewis B.Puller serta kapal US Coast Guard pada Rabu 15 April 2020 lalu.
Berbekal 11 kapal kecil, Garda Revolusi Iran mengepung kapal-kapal perang AS yang secara teori jauh lebih perkasa dibanding mereka.
Insiden ini jelas menjadi panas usai US Navy mengeluarkan statement yang malah membuat tambah runyam keadaan.
US Navy menyebut tindakan Iran ini sebagai "tindakan tidak profesional dan provokatif serta ketidakpedulian mereka terhadap peringatan."
Mengutip navytimes.com, Senin (20/4/2020) mendapati pernyataan US Navy ini Iran menuduh pada 6-7 April 2020 Amerika Serikat (AS) duluan yang memulai pertikaian dengan memblokir kapal perang Iran di Teluk Persia.
Atas dasar inilah Iran melakukan 'pembalasan' dengan mengepung iring-iringan kapal perang US Navy walau mereka tahu jika kalah kekuatan.
Dilain pihak Juru Bicara Armada ke-5 US Navy yang beroperasi di Timur Tengah Letnan Pete Pagano mengatakan jika para awak kapal-kapal perangnya selalu siap sedia menyambut petaka peperangan.