Kemudian dari penelitian tersebut ia menemukan bahwa di feses seseorang yang terinfeksi terdapat virus corona tersebut.
"Itu benar, virus corona (Covid-19) terdeteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala, hingga 17 hari setelah terinfeksi," jelas Andy Tagg seperti melansir dari The Sun via Tribunnews.
Terkait hal tersebut, salah satu dokter di Indonesia yakni dr. Erlang Samoedro, Sp.P angkat bicara.
Ia mengatakan memang ada kemungkinan penularan virus corona melalui buang angin atau kentut.
Karena seseorang yang terinfeksi memang benar di dalam fesesnya mengandung virus tersebut.
Akan tetapi penularan virus corona ini persentasenya memang sangatlah kecil.
Penggunaan pakaian seperti celana menjadi halangan tersendiri penularan virus corona terjadi melalui kentut.
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar