Minggu ini pemerintah China juga merevisi jumlah korban virus corona di Wuhan yang melonjak hingga 50%.
Inggris juga telah bergabung, dengan pejabat intelijen AS dalam menyelidiki klaim virus tersebut berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.
Selain itu, Jerman juga meluapkan kemarahannya kepada China dengan meluncurkan bom tagihan kepada negeri tirai bambu dengan jumlah fantastis.
Mereka menuntut China mengganti rugi atas wabah Covid-19 yang kini melanda seluruh dunia.
Jumlah 130 miliar Pound atau Rp 2.512 triliun ini untuk menutup kerugian sektor pariwisata, industri film, penerbangan, dan bisnis kecil di Jerman.
Mengutip Kompas.com, Kanselir Jerman, Angela Merkel meminta China agar transparan terkait penanganan mereka melawan wabah virus corona.
Sejak wabah virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu merebak sejak Desember 2019, Beijing mendapat sorotan atas cara mereka mengatasi krisis.
Kritis yang muncul menyatakan, China dianggap menurunkan cakupan dan dampak yang timbul karena merebaknya pandemi virus corona.
Sang Kanselir Jerman mendesak Beijing untuk membuka informasi mengenai masa awal pandemi, terutama sumber dari SARS-Cov-2 tersebut.