Sebelumnya dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Sedangkan tiga anaknya tidak bisa banyak membantu.
Anak pertamanya difabel. Satu matanya buta setelah mengalami kecelakaan saat bekerja setahun lalu.
Kini hanya satu matanya yang bisa melihat. Sedangkan anak keduanya hanya bekerja sebagai tukang tambal ban.
"Itu pun ikut orang, dan hanya bekerja jika dipanggil," imbuh Triyata.
Baca Juga: Diteliti Ilmuwan, Pria Ternyata Juga Alami Masa Datang Bulan, Begini Gejalanya
Sementara anak bungsunya, perempuan masih duduk di bangkus kelas 2 SMP.
Suaminya bekerja di Pulau Kalimantan dan hanya mengirimkan uang Rp 500.000 per bulan.
Uang itu hanya dipakai untuk biaya sekolah anak bungsu.
"Kalau untuk makan dan lain-lain, saya nyari sendiri. Dulu ketika saya masih jadi pembantu, saya punya penghasilan."
"Bahkan ketika stroke, saya sempat masih kerja. Meskipun beberapa bulan ini sudah tidak bekerja," kata Triyata.