"Saya sedih bahwa bulan suci tiba di tengah-tengah keadaan yang membuat kami tidak dapat melakukan doa bersama dan tarawih di masjid karena tindakan pencegahan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam memerangi pandemi Virus Corona," kata Raja Salman.
Dia mengatakan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh SPA sebagaimana ditulis Dailymail.co.uk.
Namun demikian, tradisi sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menandai dimulainya perayaan.
Muslim yang taat melakukan puasa atau menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja selama Ramadan dan berkumpul dengan keluarga untuk berbuka puasa di malam hari.
Ramadan juga merupakan bulan doa di mana umat Islam secara tradisional berkumpul dalam jumlah besar di masjid-masjid, terutama di malam hari.
Tetapi karena Coronavirus, hampir semua negara mayoritas Muslim telah menutup masjid dan meminta orang untuk salat di rumah selain memberlakukan jam malam untuk membatasi penyebaran virus yang mematikan itu.
Perang di Yaman
Di Yaman, delegasi Komite Palang Merah Internasional di Sanaa mencatat bahwa Ramadhan datang ketika negara itu berjuang dengan perang dan penderitaan.
"Orang-orang di seluruh Yaman akan menandai bulan suci Islam tahun ini di tengah-tengah konflik yang sedang berlangsung, penyakit musiman, banjir dan kenaikan harga, di sebuah negara di mana situasi ekonomi tidak memungkinkan dua pertiga populasi mengakses atau membeli makanan yang cukup," kata ICRC, dalam sebuah pernyataan.
Komentar