Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lakukan Serangan Mendadak di Awal Bulan Puasa, Mesir Kerahkan 35 Ribu Pasukannya, Militer Israel yang Tidak Siap Sempat Dibuat Kocar-kacir Tak Karuan

None - Minggu, 26 April 2020 | 19:25
Operation Badr militer Mesir
Youtube

Operation Badr militer Mesir

GridHot.ID- Mesir terus membangun kekuatannya setelahmengalami kekalahan perang melawan Israel pada Perang Enam Hari yang terjadi pada tahun 1967.

Pada Perang Enam Hari tersebut, Mesir memang mengalami kerugian paling besar apabila dibandingkan dengan Suriah dan Yordania.

Sebab, akibat serangan udara dadakan Israel, Mesir telah kehilangan 2/3 jet-jet tempurnya sehingga benar-benar jadi sangat marah.

Baca Juga: Ujung Tombak Negeri Yahudi, Ini Sederet Fakta di Balik Paras Cantik Wanita Israel, Ahli Berperang Hingga Miliki Posisi Tinggi di Militer

Oleh karena itu, setelah Perang Enam Hari, diam-diam Mesir terus membeli jet-jet tempur generasi terbaru dari Rusia, termasuk ribuan tank serta rudal-rudal perontok pesawat seperti SA-6 SAM yang bisa diangkut ranpur.

Tujuan Mesir yang secara dadakan ingin menyerang Israel, yakni untuk kembali menguasai Terusan Suez dan menguasai sebagian timur Dataran Tinggi Golan yang pada tahun 1967 berhasil dikuasai Israel.

Militer Israel sendiri untuk mencegah Mesir melakukan serangan dengan cara menyeberangi Terusan Suez telah membuat benteng alam setinggi 25 meter sepanjang tepian Terusan Suez yang dinamai benteng Bar Lev Line.

Baca Juga: Mossad Disuruh Beli Masker, Israel Terjunkan Agen Intelijen Perangi Virus Corona, Kini Menjelma Jadi Negara Paling Aman di Dunia

Israel merasa yakin jika benteng Bar Lev Line yang terbuat dari campuran pasir dan lumpur yang telah dipadatkan akan sulit ditembus oleh pasukan Mesir.

Tapi perkiraan Israel itu ternyata keliru, militer Mesir diam-diam ternyata sudah bisa mengetahui kelemahan pertahanan benteng Bar Lev Line.

Yakni dengan cara menyemprotkan air menggunakan peralatan khusus bertekanan besar.

Baca Juga: Tercatat dalam Kitab Tawarikh II, Harta Karun Nabi Sulaiman Disebut-sebut Tersembunyi di Tempat Ini, Kuilnya Hingga Kini Diburu Mati-matian oleh Israel

Mesir sendiri sudah membeli alat penyemprot air dari Jerman yang bertekanan sangat tinggi sehingga bisa dengan mudah menjebol benteng Bar Lev Line.

Untuk menggempur Israel secara dadakan melalui Terusan Suez lalu secara diam-diam menjebol benteng Bar Lev Line, Mesir telah menyiapkan 35.000 pasukan dan persenjataan seperti tank, jembatan ponton, dan ranpur lainnya mulai pertengahan tahun 1973.

Intelijen Israel seperti Mossad sebenarnya sudah tahu pergerakan pasukan Mesir, tapi ketika Mossad melapor ke pejabat tinggi Israel, ternyata malah tidak dipercaya.

Baca Juga: Palestina dan Israel Buat Sejarah Baru, 2 Negara Ini Bersatu Usai Puluhan Tahun Berkonflik, Satu Misi Perangi Corona dengan Kunci Kota Suci Betlehem

Para petinggi Israel seperti PM Golda Meir, merasa tidak yakin karena jika Mesir akan menyerang Israel menjelang bulan Ramadan (puasa).

Tapi perkiraan para petinggi Israel memang keliru, karena pada 6 Oktober 1973 atau bertepatan dengan 10 Ramadan 1393, pasukan Mesir tiba-tiba menyerbu Israel secara besar-besaran.

Kapal-kapal Mesir pengangkut alat penyemprot air bertekanan tinggi yang dengan mudah menjebol benteng Bar Lev Line, disusul mundurnya pasukan Israel yang hanya bisa melawan sebisanya.

Baca Juga: Bertahun-tahun Terlibat Konflik, Israel dan Palestina Akhirnya Bersatu, Wabah Virus Corona Jadi Alasannya

Selainitu, pada 6 Oktober 1973, Israel baru merayakan hari besar keagamaan Yahudi yang dikenal dengan Yom Kippur, sehingga juga membuat militer Israel secara keseluruhan sedang tidak siaga.

Keberhasil pasukan Mesir menjebol benteng pasir Bar Lev Line disusul dibangunnya sejumlah jembatan ponton dengan cepat memudahkan tank-tank dan ranpur angkut personel Mesir melaju di Dataran Tinggi Golan sejauh 25 km untuk menuju Israel.

Pasukan tank dan darat Israel berusaha mencegah gerak maju pasukan tank dan darat Mesir tapi dengan cepat pasukan Israel terpukul mundur dan memilih lari kocar-kacir menuju wilayah Israel.

Baca Juga: Bersaing dengan AS dan Kanada, Israel Berhasil Patenkan Penemuan Vaksin Virus Corona, Buat Iran yang Jadi Musuh Bebuyutan Melunak

Pasukan Mesir saat seberangi Terusan Suez
Pinterest

Pasukan Mesir saat seberangi Terusan Suez

Kendati dalam pertempuran Operation Badr yang berlangsung sekitar 8 hari, akhirnya pasukan Mesir berhasil dipukul mundur oleh serangan balik Israel, perang singkat itu bisa membuktikan bahwa jika Israel diserang mendadak dalam waktu yang tepat ternyata bisa dikalahkan dan kocar-kacir.

Jadi dalam perkembangan terkini, militer Israel sebenarnya masih memiliki kelemahan yang sama, yakni akan kocar-kacir jika mendapat serangan mendadak dari negara-negara Arab.

Apalagi jika serangannya dilakukan secara serentak oleh negara-negara Arab yang sudah bersatu dan didukung oleh persenjataan canggih serta personel militer yang terlatih.

Dengan demikian, kemenangan militer negara-negara Arab seperti Mesir yang pernah memukul mundur pasukan Israel dalam Operation Badr, tidak hanya berlangsung singkat tapi jangka panjang.

Bahkan bisa selamanya.(Agustinus Winardi)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Mengenal Operation Badr, Serbuan Militer Mesir di Awal Bulan Puasa yang Sempat Membuat Pasukan Israel Kocar-Kacir"

(*)

Source : Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x