Donasi dari perawat itu pun disalurkannya melalui sanggar Gandhung Mlati Magelang, milik kawannya itu.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia mengaku masih memiliki tabungan.
Lebih lanjut, Wahyu si sang perawat menceritakan, saat pandemi ini, mereka yang bertugas di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) setiap hari diselimuti khawatir karena harus menangani pasien Covid-19 secara langsung.
Meskipun saat bekerja Wahyu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, namun dia merasa tetap cemas.
Kecemasan itu bukan tanpa alasan, sebab selain virus corona yang bisa saja menginfeksi dirinya tapi juga orang lain yang ditemuinya.
Setelah 8 jam bertugas, perawat tersebut mengaku tidak bisa langsung pulang ke indekosnya.
Untuk itu, dia harus mandi dan mencuci semua pakaiannya di laundry rumah sakit. Setelah semua beres, ia baru bisa pulang.
Beruntung perawat itu memiliki teman kos yang mendukungnya.
“Saya mengedukasi teman-teman kos. Saya dalam bekerja memakai APD lengkap, setelah selesai bekerja mandi rumah sakit, pakaian langsung di-laundry. Setelah bersih semua baru pulang ke kos. Teman-teman di kos mendukung saya,” ujarnya perawat Wahyu.