"Kami menyadari keadaan semakin memburuk, dan memahami bahwa kami tidak bisa pergi ke darat, jadi kami tidur di kapal karena tidak bisa berlabuh ke darat,"katanya.
"Pada tahap ini kami menyadari orang-orang Indonesia takut kepada kami, mereka pikir kami membawa virus, di sisi lain kami hanya melakukan sedikit kontak dengan siapapun pada Maret," tambahnya.
"Kami menyadari tidak membawa virus, tetapi mereka tidak percaya, dan kami harus menjelaskannya," imbuhnya.
Diketahui, keduanya berlayar melalui Bali utara dan Kepulauan Komodo.
Saat tiba di Larantuka ujung timur Flores guna mengisi bahan bakar,Tupin diberitahu masyarakat Indonesia untuk pergi ke pantai guna menunjukkan dokumen izin mereka, baru diberi drum berisi bahan bakar.
Dwayne lalu pergi ke darat, menunjukkan paspor dan izin, lalu mereka diberi semprotan desinfektan oleh petugas.
Satu jam kemudian, keduanya kembali ke pantai, untuk mengambil persediaan.
Pada saat itulah, kapal militer Indonesia mendekati keduanya.
Keduanya mencoba menjelaskan mereka sedang mengisi bahan bakar, namun dipaksa pergi beberapa menit kemudian terdengar suara tembakan.