Alhasil, keduanya segera pergi, berlayar dengan diikuti kapal angkatan laut.
"Ini sangat mengintimidasi, karena kami tidak yakin, apakah mungkin karena kami tidak segera pergi ketika ditanya," kata Tupin.
Keduanya jugadidekati oleh nelayan dan polisi dari Pulau Solor, memaksanya berlayar ke Timor Leste dengan cuaca yang mengerikan.
Baca Juga: Gara-gara Cuci Pakaian, Ibu dan 2 Anaknya Positif Corona, Begini Kronologinya
Angin 30knot lautan ombak besar menghantam kapal menyebabkan mesinnya rusak, Angkatan Perbatasan Australia menghubungi keduanya, bertanya apakah keduanya akan meninggalkan kapal.
Untung saja, Turpin bisa menstabilkan kapal setelah beberapa jam memperbaikinya.
Setibanya di Australia, keduanya hendak ke Sydney tapi dipaksa mengubah rencana itu karena pembatasan perjalanan.
"Berlayar adalah hidup kami, Kami sangat menyukainya hingga kami tidak akan pernah menyerah," katanya.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Berlayar dengan Kapal Pribadi, Bule Asal Australia Ini Ceritakan Pengalaman Mencekam Saat Melintas di Perairan Indonesia, Angkatan Laut yang Tegas Hingga Tak Segan Keluarkan Tembakan"
(*)