Dr Tirta mengatakan bahwa narasi negatif itu diduga muncul sejak virus corona atau covid-19 mewabah Indonesia.
"Jadi terkesan disini dari awal, ada narasi yang terkena covid-19 ini akan mati. Narasi itu yang ketakutan," kata dr Tirta.
"Padahal dalam data, yang meninggal dunia kebanyakan yang usianya diatas 49 tahun dan memiliki penyakit bawaan," tambahnya.
Ketakutan itu disebut Tirta menyebabkan masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya.
Sebab, karena ketakutan, daya tahan tubuh dan imun seseorang menurut Tirta menjadi menurun dan mudah terinfeksi virus covid-19 atau corona.
"Jadinya tenaga medis di rumah sakit kewalahan atas ketakutan masyarakat. Harusnya perhari dua ribu pasien, ini lebih banyak dari itu," ucapnya
"Jadi karena narasi negatif buat masyarakat ketakutan dan berbondong ke rumah sakit?," tanya Jerinx SID.
"Betul sekali," jawab dr Tirta.
Karena adanya narasi negatif ini, dr Tirta menyampaikan bahwa Pemerintah terus mencari solusi agar membuat stigma covid-19 itu berubah menjadi negatif.