Rumah duka mengatakan kepada petugas bahwa mayat-mayat itu seharusnya sudah dikirim ke krematorium, tetapi mayat-mayat itu tidak diambil dan dibawa untuk dikremasi.
Mayat mulai disimpan di truk setelah freezer perusahaan berhenti bekerja dengan benar, kata seorang pejabat anonim kepada New York Times.
Pemilik persediaan Pemco, pemasok alat dapur di dekat rumah duka, menyebut situasi itu merupakan 'bencana'.
"Mereka menyimpannya di truk U-Haul; kami tahu apa yang sedang terjadi, tetapi tidak seberapa," kata pemilik Pemco.
"Di satu sisi manusia mati akibat virus corona, di sisi lain manusia yang mati diperlakukan tidak manusiawi," sambungnya.
Adapun panggilan telepon kepada perusahaan pemakaman pada Rabu sore tidak dijawab.
Beberapa pekerja tidak mengenakan peralatan pelindung terlihat membawa mayat dari fasilitas umum sampai malam.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar