Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Wabah Corona Masuki Masa Puncak, Rupiah Justru Makin Menguat, Sempat Meroket Kini Turun Tangga Tinggalkan Angka Rp 15.000

None - Senin, 04 Mei 2020 | 07:42
Ilustrasi Uang
Pixabay

Ilustrasi Uang

Angka tersebut lenij rendah dibandingkan perkiraan yang di kisaran 2,5 persen hingga 3 persen dari PDB.

"Kalau CAD rendah, tekor defisit lebih rendah, dan itu mendukung nilai tukar menguat," ujar Perry.

Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah adalah perbedaan suku bunga di dalam negeri dan luar negeri yang cukup tinggi.

Baca Juga: Taaruf dengan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Minta Hari Baik untuk Menikah pada Sang Ibu, Langgogeni Faruk Beri Saran Setelah Lebaran, Shohwa Girang Setengah Mati: Jangan Lama-lama Bang!

Dia mencontohkan, jika Surat Berharga Negara (SBN) pada lelang beberapa waktu lalu sempat menyentuh angka yield (imbal hasil) 8,08 persen saat ini sudah turun di kisaran 7,97 persen.

"Itupun kalau dibandingkan dengan suku bunga Amerika Serikat, perbedaannya lebih dari 7,5 persen.

Nah 7,5 persen ini akan menarik inflow ke dalam negeri, termasuk di SBN," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur BI: Alhamdulillah Rupiah Menguat di Bawah Rp 15.000"

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x