"Sampai akhirnya anak saya meninggal dunia," jelas Rydha.
Rydha mengaku kecewa dengan perlakuan itu.
"Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa seorang anak bayi umur satu bulan yang dalam kondisi sangat kritis," jelas Rydha.
Bahkan, kepulangan jenazah bayinya pun dipersulit. Jenazah Isyana baru bisa dibawa pulang skeitar pukul 21.30 WIB.
"Hampir empat setengah jam baru bisa dibawa pulang."
"Itupun pulang sendiri karena sudah tidak sanggup lagi menunggu lama lantaran tidak ada kepastian," kata Rydha.
Rydha menyebut, tak ada petugas yang berani keluar saat dirinya berada di depan ruang administrasi. Seluruh petugas terlihat ketakutan.
"Tidak ada satu pun dari mereka yang datang menghampiri kami untuk memberikan penjelasan."
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar