Beberapa penumpang yang selamat dan terdampar di pulau ini kemudian menetap di pulau ini.
Hal itulah yang diduga menjadikan orang Eropa tersebut sebagai asal-usul nenek moyang Suku Lingon.
Mereka menetap selama ratusan tahun, kemudian mulai membentuk kelompok suku sendiri.
Ada yang mengatakan bahwa suku Lingon juga menganut kepercayaan animisme dan dinamisme, seperti kepercayaan awal suku lain di Nusantara.
Secara fisik, penampilan masyarakat suku Lingon memang sangat mirip dengan orang Eropa.
Mereka memiliki tubuh lebih besar daripada ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya.
Kulit mereka putih, dengan karakter wajah yang membuat mereka sedikit banyak mirip dengan masyarakat Eropa.
Ada dugaan bahwa suku Lingon sebenarnya sudah punah, meski belum ada penelitian yang bisa membuktikan hal tersebut.