Sementara itu, Nepal telah meminta India untuk "menarik aktivitas militer di dalam teritori mereka" setelah menyesal terjadinya penembakan dan penjarahan di New Delhi yang terhubung dengan wilayah konflik dan Tibet.
Menteri Luar Negeri Nepal mengatakan pada Sabtu, "tindakan melawan kesepakatan yang telah diraih oleh pemimpin kedua negara hanya bisa diselesaikan dengan negosiasi lagi."
Pernyataan tersebut datang sehari setelah Menteri Pertahanan India Rajnath Singh meresmikan jalan penghubung sepanjang 80 km ke Rute Kailash-Mansarovar Yatra melalui Lipu Lekh Pass.
Wilayah tersebut adalah salah satu wilayah yang disengketakan dan saat ini berada di bawah kendali pasukan keamanan perbatasan India.
Perlu dicatat juga, Kailash-Mansarovar adalah situs agama Hindu yang penting di Tibet.
Dalam pernyataan terpisah, pemimpin Partai Komunis Nepal menuduh India mengacaukan kedaulatan Nepal.
Untuk menjawab pernyataan Nepal, Menteri Luar Negeri India pada Sabtu menjawab jika jalan tersebut "berada sepenuhnya di dalam teritori India".
"India akan membereskan masalah perbatasan dengan dialog diplomatik dengan Nepal," ujar juru bicara Menteri Luar Negeri India.
Kathmandu telah lama mempertahankan klaim terhadap area strategis di Limpiyadhura, Kalapani dan Lipu Lekeh walaupun wilayah tersebut telah dijaga oleh polisi India sejak perang India dan China 1962 silam.
Pada tahun 2015, Kathmandu keberatan dengan kesepakatan antara India dan China yang melibatkan Lipu Lekh Pass sebagai rute perdagangan bilateral tanpa melibatkan persetujuan Nepal.
Sementara tindakan diplomatis serupa muncul ketika India merilis peta politik baru termasuk teritori sengketa pada tahun 2019.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Di Tengah Kekacauan Laut China Selatan, China Terlibat Baku Tembak Dengan Militer India di Darat, Ratusan Pasukan Militer Tewas.
(*)
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar