Secara resmi, AS membayar 27,89% dari anggaran pemeliharaan perdamaian PBB. Tapi, Kongres memutuskan dan Presiden Donald Trump pada 2017 melaksanakan pemotongan menjadi 25% atau berkurang US$ 200 juta.
AS memiliki tahun fiskal yang berjalan mulai Oktober hingga Oktober, yang bisa membuat negeri uak Sam tampak seperti debitur yang bahkan lebih besar pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Melansir Channelnewsasia.com, Perwakilan AS di PBB menepis seruan Beijing tersebut dengan mengatakan, "China ingin mengalihkan perhatian dari upaya menutup-nutupi dan salah urus krisis Covid-19, dan ini adalah contoh lain".
"Amerika Serikat baru-baru ini melakukan pembayaran US$ 726 juta untuk pemeliharaan perdamaian PBB, dan akan membayar sebagian besar kewajibannya pada akhir tahun fiskal," kata Perwakilan AS di PBB.
Total tunggakan pemeliharaan perdamaian AS mencapai US$ 888 juta. Tapi, "Sekitar dua pertiga dari jumlah ini adalah hasil pembayaran dengan tingkat 25% dari 2017 hingga sekarang," ujar Perwakilan AS di PBB.
Dalam sebuah laporan pada 11 Mei, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, "mungkin ada penundaan misi perdamaian yang signifikan menjelang pertengahan tahun, kecuali posisi uang tunai di berbagai misi meningkat secara signifikan".
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar