Menurut Debisnova, jika kini totalnya sekitar seratus bayi, maka jika perbatasan Ukraina tetap ditutup, memungkinkan sekitar 1.000 anak akan terdampar, katanya dalam briefing Kamis, mengutip perkiraan BioTexCom.
Di sisi lain, klinik BioTexCom, yang telah berusaha untuk mendapatkan pemerintah Ukraina untuk mengambil tindakan tetapi tindakan yang disarankan bukan yang mereka inginkan.
Pendiri BioTexCom Albert Tochilovsky mengatakan bahwa mereka siap untuk reaksi negatif yang muncul.
Sementara itu, melalui pengacaranya, Denis Herman, BioTecCom pun menjelaskan bagaimana mereka merawat bayi-bayi yang terdampar.
"Anak-anak semua diberikan makanan, cukup banyak karyawan menjaga mereka, tetapi tidak ada pengganti untuk perawatan orang tua.
"Kami mencoba mengirim foto anak-anak kepada orang tua, kami mencoba membuat panggilan konferensi, tetapi ini tidak dapat menggantikan komunikasi dalam kontak langsung," bebernya.
Artikel ini telah tayang di intisari-Online.com dengan judul "Gara-gara Corona, Ratusan Bayi Ini 'Terdampar' Tanpa Orang Tua, Praktik Bisnis Sewa Rahim pun Terbongkar"