Semula, diceritakan bahwa ia sadar karena ia seorang single parent dan seorang buruh imigran, ia menginginkan dan berharap masa depan yang cerah untuk buah hatinya.
Pada tahun 2015 silam ia pun mendatangi Bank Mandiri untuk menanyakan informasi tentang tabungan pendidikan dengan mendatangi Customer Service.
Selang sehari setelah ia mendatangi Bank Mandiri, pemilik akun Twitter @juejoy1 itu mengatakan bahwa ia diperkenalkan dengan seorang yang bernama Rasidi yang dikiranya adalah seorang Customer Service.
Pada saat bertemu dengan Rasidi itulah ia dijelaskan tentang pentingnya produk yang ditawarkan kepadanya, yakni tabungan pendidikan berjangka.
Dijelaskan bahwa setelah 10 tahun, uang dari total premi sejumlah Rp 60 juta dengan pembayaran secara autodebet Rp 6 juta per tahun, akan menjadi Rp 99 juta.
Pun dikatakan jika pemegang polis mengalami sakit, maka akan mendapatkan bonus uang rawat inap, sedangkan bila pemegang polis tak mengalami sakit maka uang akan semakin bertambah.
Setelah mendapat penjelasan sedemikian rupa, pemilik akun Twitter @juejoy1 itu pun disodori sejumlah formulir untuk ditandatangani.
Akan tetapi, yang mencurigakan adalah ia tak diberi kesempatan untuk membaca formulir-formulir tersebut.