Dirinya mulai dikenal sebagai pejuang Revolusi saat dirinya mengenyam pendidikan di Prancis pada tahun 1920.
Di Prancis itulah Deng berkenalan dengan pejuang revolusi yang nantinya akan menggulingkan kekuasan Feodal Kekaisaran China macam Zhou Enlai, Nie Rongzhen, Cai Hesen dan Zhao Shiyan yang membentuk sebuah perkumpulan untuk pembebasan China.
Ia lantas kembali ke China dan bergabung dengan Partai Komunis China (PKC) yang berpusat di Wuhan serta Shanghai.
Ternyata lawan Deng bukan hanya kekaisaran China saja, ia juga harus menyingkirkan gerakan nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai Shek.
PKC menang dalam perang saudara melawan Kuomintang hingga Deng mendapat nilai lebih di mata Mao Zedong sebagai tokoh yang setia pada Maoisme.
Namun semuanya berubah ketika Mao Zedong melancarkan Revolusi Budaya 1966-1976.
Revolusi Budaya sendiri ialah gerakan sosiopolitik dimana Mao ingin menyajikan ideologi Komunis yang benar menurut versinya untuk menyingkirkan sisa-sisa kapitalis di China.
Revolusi itu juga membabat musuh-musuh politik Mao yang salah satunya ialah Deng karena menentang gerakan Revolusi Kebudayaan.