Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Belakangan di media sosial beredar aksi tunggal seorang pria di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam aksi tunggalnya tersebut, ia mengenakan alat pelindung diri (APD) layaknya seorang tenaga medis.
Dilansir Gridhot dari unggahan akun Instagram @ndorobeii, dengan memakai APD tersebut, sosok itu berteriak teriak di jalan.
Ia memprotes banyaknya warga yang sudah keluar rumah di tengah pandemi virus corona ini.
"Kami capek, kami capek! Ayo keluar rumah semua! Kalau mau Indonesia seperti Ekuador, ayo keluar rumah semua!," ujar pria tersebut.
Rupanya tak hanya itu saja, melansir Surya.co.id, pria bernama Henry Sulfianto itu juga melanjutkan aksinya di sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Bangil.
Menurutnya, aksinya adalah bentuk keprihatinan atas banyaknya warga Pasuruan yang terpapar Covid-19.
Di sisi lain, ini adalah sindiran untuk masyarakat yang tidak mempedulikan bahayanya virus ini, dan seolah mengabaikan anjuran yang sudah dikeluarkan pemerintah.
"Kami peduli terhadap para medis yang sudah berjuang mati-matian melawan COVID-19. Di sisi lain, kami juga prihatin karena masyarakat tetap berbelanja baju menjelang lebaran tanpa memikirkan resiko penyebaran Covid-19," kata Henry seusai melakukan aksi.
Pasalnya, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
Mereka tetap berkerumun dan berburu di mal atau pusat perbelanjaan untuk membeli kue ataupun baju persiapan menyambut lebaran.
"Kami jujur sangat prihatin. Mereka lupa, ada tim medis yang terus berjuang. Banyak para medis yang berjuang untuk merawat pasien corona, tapi ini masih banyak masyarakat yang mengerumuni mal dan santai," tambah dia.
Kembali melansir akun Instagram @ndorobeii, Henry yang tampil lengkap dengan APD itu mengungkap alasannya melakukan aksi tunggal tersebut.
Berdasarkan penuturannya, Henry mengatakan bahwa ia sangat respek dengan rekan-rekan tenaga medis.
"Saya sangat respek dengan rekan-rekan medis, bahwasanya ada tagar Indonesia Terserah, suka-suka kalian semua. Kalian mau keluar, mau ndak, terserah," ujarnya.
Henry pun berkata bahwa ia tidak peduli lagi dengan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, upaya-upaya pemerintah yang telah dikeluarkan nyatanya tidak diindahkan oleh masyarakat.
"Namun segala upaya pemerintah tidak diindahkan oleh masyarakat sehingga paramedis sampai mengeluarkan (tagar) Indonesia Terserah. Mereka sangat capek," imbuhnya.
Selain kepada tenaga medis, Henry juga mengatakan bahwa ia respek dengan para anggota TNI-Polri yang telah berjaga.
Lantas, pria yang mengadakan protes tunggal itu pun memberikan contoh kasus corona, yakni di Ekuador.
Seperti diketahui, Ekuador adalah negara dengan pasien positif corona tertinggi di Amerika Latin.
"Apa yang akan dibuat Indonesia? Kalau Indonesia terus seperti ini Indonesia akan sama seperti Ekuador," paparnya.
Akhirnya, Henry pun meminta kesadaran dari agar tetap di rumah saja untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Saya minta kesadaran masyarakat. Ayolah jangan tambah lagi penderita corona. Tetap diam di rumah," katanya.
Tak hanya melakukan protesnya, Henry mengungkap suatu fenomena di masyarakat.
"Apa yang diberikan pemerintah, BLT (bantuan langsung tunai) jangan dibuat untuk foya-foya, beli jajan kue lebaran, beli baju. Apa itu? Ada dapat bantuan sembako, sembakonya dijual, dibelikan baju," ungkapnya.
Ia pun lantas mempertanyakan prioritas masyarakat.
Penting mana baju dengan sembako? Penting mana baju dengan perut?," tanyanya.
"Tolonglah masyarakat semuanya, dipahami. Ikuti anjuran pemerintah," pungkasnya. (*)