Selain itu, McAndrew juga berkata bahwa gambar ini mungkin menekan berbagai macam tombol di dalam otak yang membuatnya sulit untuk dikenali dan dimengerti.
Pendapat McAndrew itu disetujui oleh Dr Steven Schlozman, seorang asisten profesor bidang psikiatri di Harvard Medical School.
Dia berkata bahwa tidak peduli seberapa besar upaya otak untuk mengenalinya, foto tersebut tidak berubah menjadi sesuatu yang bisa dikenali.
Hal ini semakin menguatkan perasaan tidak nyaman.
“Aku rasa merindingnya karena otak kita berusaha untuk mengenali sebuah pola, dan fokus pada pola itu, tetapi pola yang diharapkan selalu diganggu oleh pola lain yang mungkin akan dikenali,” ujarnya.
Dia mengatakan hal tersebut dari pengalaman pribadi mencoba untuk menebak foto misterius tersebut.
“Aku bisa mengerti sebagian, tetapi tidak pernah cukup untuk mengetahui apa yang sedang kulihat,” imbuhnya.
Menjawab kebingungan netizen dan dua pakar tersebut; Janelle Shane, seorang peneliti teknik listrik yang melatih jaringan neural, menduga bahwa foto ambigu itu dibuat oleh kecerdasan buatan atau AI.
Dia bahkan 95 persen yakin bahwa pembuat foto tersebut adalah BigGAN, alogaritma Google yang memang dilatih untuk menciptakan foto baru dengan menggabungkan banyak foto.