Dr Frank McAndrew, seorang profesor psikologi di Knox College, berkata bahwa mencoba untuk menerjemahkan gambar ambigu semacam ini menimbulkan rasa ketidakpastian.
Ketika dihadapkan dengan ketidakpastian bila sesuatu berbahaya atau tidak, wajar bila seseorang kemudian jadi merinding.
Selain itu, McAndrew juga berkata bahwa gambar ini mungkin menekan berbagai macam tombol di dalam otak yang membuatnya sulit untuk dikenali dan dimengerti.
Pendapat McAndrew itu disetujui oleh Dr Steven Schlozman, seorang asisten profesor bidang psikiatri di Harvard Medical School.
Dia berkata bahwa tidak peduli seberapa besar upaya otak untuk mengenalinya, foto tersebut tidak berubah menjadi sesuatu yang bisa dikenali.
Hal ini semakin menguatkan perasaan tidak nyaman.
“Aku rasa merindingnya karena otak kita berusaha untuk mengenali sebuah pola, dan fokus pada pola itu, tetapi pola yang diharapkan selalu diganggu oleh pola lain yang mungkin akan dikenali,” ujarnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar