"Ingin tak melihat ibu tak menggadai gelang kesayangannya, tapi terpaksa."
“Sampai sekarang saya merasa tersiksa karena itu satu-satunya hadiah dari ayah ke ibu pada pernikahan mereka."
"Tapi di sisi lain, itu juga harta terakhir bagi putranya untuk terus belajar,” ungkapnya.
Ia mengatakan ingin menebus gelang itu, tapi toko itu telah tutup.
Ia juga tak bisa membandingkan mobil pemberiannya dengan pengorbanan orang tuanya.
Alha mengatakan ayahnya tak pernah mengeluh.
Alha tahu ayahnya banyak berkorban dan mengalami kesulitan dan kesedihan, tapi sang ayah tak pernah menunjukkannya.
“Dulu setiap Hari Raya, hal yang saya ingat ayah pakai baju Melayu yang sama dua-tiga tahun, kalau ditanya kenapa tidak beli lagi, beliau bilang bajunya masih bagus.
“Tapi saya pernah dengan percakapannya dengan ibu, beliau tidak beli karena tak punya cukup uang dan ingin anak-anaknya pakai baju baru di Hari Raya.