Tak hanya itu, dia juga memaparkan soal penanganannya saat menghadapi flu burung, serta kontra yang dialami olehnya dengan World Health Organtization (WHO).
Pada saat itu, Siti berhasil mereformasi WHO yang dianggapnya tidak adil terhadap negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Saya reformasi bahwa kita punya kedudukan yang sama, kemudian WHO harus transparan dan kita mempunyai kedudukan yang sama dengan negara manapun. Tidak ada yang di bawah tidak ada yang di atas. Kalau sakit kita semua harus nolong dan kita semua harus bersama-sama berpikir," kata Siti.
Bahkan, dirinya mengaku menolak vaksin dari WHO untuk menangani flu burung.
Sebelumnya, WHO telah menyatakan bahwa virus flu burung menular. Namun dengan tekad yang kuat, Siti berhasil mematahkan pernyataan WHO dan memberikan bukti bahwa flu burung tidaklah menular.
Hingga akhirnya, Siti menghentikan penyebaran flu burung yang saat itu memiliki lonjakan kasus setiap harinya.
Melihat kondisi saat ini dengan pandemi Covid-19, Siti mengatakan kondisi ini tidak berbeda dengan kondisi flu burung.
"It's something like that hampir sama setiap pandemi munculnya adalah vaksin dan obat apalagi saat ini ramai banget kayak pasar malam. Kalau orang itu tidak siap pandemi, semua orang pasti bingung ini malah ada sekelompok orang malah siap vaksinnya," ujar Siti.
Dalam video berdurasi 25:45 itu dia juga mengatakan bahwa Indonesia mampu secara mandiri mengatasi segala bencana seperti pandemi, termasuk pandemi virus corona ini.