Sementara itu, banyak juga warga Pakistan yang telah melakukan kontak fisik dengan pasien virus corona mencemooh aturan isolasi mandiri.
Seorang pejabat keamanan senior yang tidak ingin disebut namanya melapor pada AFP bahwa badan intelijen itu diam-diam secara efektif digunakan untuk melacak virus corona.
"Pemerintah telah berhasil melakukan pelacakan bahkan pada mereka yang positif terjangkit virus corona dan bersembunyi," ungkap pejabat anonim itu.
Sementara itu, geo-fencing, adalah sebuah sistem pelacakan yang mawas dan memberi tahu pihak berwenang ketika seseorang meninggalkan area geografis tertentu, dan telah membantu para pejabat memantau selama aturan lockdown diberlakukan.
Pihak otoritas juga 'mendengar' perbincangan dari para panggilan telepon pasien terinfeksi Covid-19 untuk memantau siapa saja yang berinteraksi fisik dengan mereka yang memiliki gejala virus corona.
"Sistem pengusutan dan pelacakan pada dasarnya membantu kami melacak panggilan telepon dari para pasien virus corona dan dengan siapa mereka berinteraksi fisik sebelum mereka terinfeksi atau setelah mereka terinfeksi dan kabur," ungkap seorang pejabat intelijen.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Pakistan Gunakan Teknologi Anti-Terorisme untuk Lacak Pasien Covid-19"