"Pada tingkatan ini, kita hanya bisa bertahan sampai akhir tahun atau awal Januari," katanya kepada AFP.
Manajer kapal pesiar asal Prancis yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan perusahaannya telah merugi hingga 80.000 dollar AS atau sekitar 1,1 milliar rupiah sejak krisis corona melanda.
Karyawan telah menerima 50 persen dari gaji mereka pada bulan Maret lalu, dan diminta untuk mengambil cuti yang tidak dibayar pada bulan April
Lembaga riset Capital Economics mengatakan, dengan utang yang tinggi, sektor real estate yang sedang berjuang, meningkatnya persaingan dari negara tetangga dan ekonomi yang terjerembab, Dubai sangat didera dampak pandemi corona.
"Pemerintahan di seluruh dunia, termasuk Dubai, telah memberlakukan langkah-langkah pembatasan sosial yang ketat dan pembatasan perjalanan untuk meredam penyebaran virus corona," katanya.
"Dubai adalah yang paling rentan di Timur Tengah dan Afrika Utara dalam hal kerusakan ekonomi dari wabah tersebut."
Sebagian besar sisi ekonomi terpukul
Ekonom riset perusahaan James Swanston mengatakan, seluruh sektor jasa, yang membentuk sekitar 80 persen perekonomian Dubai terpukul akibat Covid-19.
Sektor pariwisata, perdagangan grosir dan eceran juga akan terkena dampak terburuk.
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar