Di Mekkah, KH. Maimun Zubair banyak mengaji kepada ulama-ulama besar seperti Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan ulama-ulama lainnya.
Meski sedang mencari ilmu di Mekkah, KH. Maimun Zubair tetap menyempatkan untuk menuntut ilmu kepada Ulama Jawa yang berada di Mekkah seperti Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban) dan beberapa Ulama lainnya.
Pernah menjadi anggota DPRD
Selain dikenal sebagai ulama, Mbah Moen juga dikenal sebagai politisi. Dalam dunia politik, Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang, Jawa Tengah selama 7 tahun.
Selain itu Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah selama tiga periode.
Ketua Majelis syariah PPP
Dalam politik, Mbah Moen memilih bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di saat NU sedang ramai mendirikan PKB tahun 1998, Mbah Moen lebih memilih tetap di PPP, partai dengan gambar Ka'bah.
Di PPP Mbah Moen menduduki posisi sebagai Ketua Mejelis Syariah PPP. Mbah Moen pernah mengatakan PPP bukan hanya untuk agama Islam, tapi PPP hadir untuk Indonesia.
"Kehadiran PPP bukan hanya untuk agama (Islam), tapi untuk bangsa Indonesia," kata Ulama karismatik pengasuh Ponpes Al-Anwar ini, saat menghadiri Harlah PPP di Bantul, (16/1/2019).
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judulViral Sosok Pria Tampak Kusam tapi Sangat Dihormati Warga, Ini Faktanya : Bukan Orang Sembarangan(*)