Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

'Puluhan Ribu Tentara Sudah Dikerahkan, Ribuan Pengunjuk Rasa dan Perusuh di Tahan, Amerika, Are You Ok?'

Desy Kurniasari - Kamis, 04 Juni 2020 | 12:25
 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinyatakan negatif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
instagram @sb.yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinyatakan negatif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Rasisme harus dihentikan. Rasisme telah terjadi secara sistematik dan struktural. Mereka juga menuntut agar kebrutalan polisi jangan terus terjadi. Kultur buruk itu harus diubah.

Barangkali yang disuarakan oleh para pengunjuk rasa saat ini ya itu. Cuma masalahnya menjadi ruwet karena protes-protes itu disertai pula dengan kekerasan, pembakaran dan penjarahan. Ekses inilah yang bisa mengganggu kemurnian perjuangan yang bertemakan hak asasi dan keadilan itu.

Baca Juga: China Siaga Tempur di Laut Pasifik, Pentagon Tambah Percaya Diri dengan Persenjataannya: Pasukan Nuklir AS Sudah Bersiap Hadapi Semua Musuh termasuk Korea Utara

Apakah kata-kata saudara Floyd itu bisa menjadi kenyataan? Perubahan akan terjadi. Bangsa Amerika sendirilah yang bisa menjawabnya.

Menarik apa yang disampaikan oleh mantan Presiden George W. Bush beberapa jam yang lalu. Bush jarang mengeluarkan pernyataan politik. Apalagi Bush dan Trump berasal dari partai yang sama, Partai Republik. Bush mengatakan bahwa dia dan Laura (mantan Ibu Negara) sedih dengan tewasnya George Floyd dengan cara seperti itu.

Di bagian lain dari pernyataannya, Bush juga mengatakan bahwa bukan saatnya bagi Amerika untuk “menguliahi”, tetapi saatnya untuk mendengar. Dia juga menggarisbawahi bagaimana Amerika bisa menghentikan rasisme yang sistemik dalam kehidupan masyarakatnya.

Menurut saya, Bush berbicara dari hatinya. Dari nuraninya. Beyond politics.

Pertanyaannya, apakah pernyataan Bush ini pertanda bahwa mungkin saja terjadi angin perubahan di negeri itu. Itulah yang kita tidak tahu.

Sedikit banyak saya mengenal Presiden Bush. Mungkin banyak yang mengira sosok yang teguh dan dianggap “keras” itu sulit berempati. Dia justru sebaliknya.

Baca Juga: Sudah Gedek Urusannya dengan Hong Kong Diobok-obok Taiwan, China Akhirnya Pasang Kuda-kuda, Ogah Amerika Serikat Juga Ikut-ikutan Nimbrung

Saya ingat ketika istri tercinta Ani Yudhoyono sedang dirawat di rumah sakit, Bush dan Laura mengirim surat yang penuh empati dan mendoakan kesembuhan Ani. Ketika Ani berpulang ke Rahmatullah, mereka kembali mengirim surat kepada saya sebagai ucapan bela sungkawa.

Kembali kepada seruan dari banyak pihak agar ada perubahan di Amerika, semua harus bersabar menunggunya. Belum bisa diduga apakah akan ada tonggak sejarah baru di negeri yang selama ini gigih menyerukan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan rule of law itu.

Source : Kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x