"Jadi kalau ada yang mengkritik kami, sini saya juga pengin ketemu. Jadi jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong," ujarnya melalui diskusi virtual, Jakarta, Selasa (2/6/2020) yang dikutip dari Kompas.com.
Ia pun juga berani mempertaruhkan labelnya sebagai seorang purnawirawan tentara.
Luhut mengaku meski dirinya hanya berlatar sebagai seorang tentara dan tak pernah mengenyam pendidikan ekonomi, ia tak gentar hadapi pengkritik.
Sebab ia mengatakan bahwa dirinya sedikit banyak tahu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi.
"Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini. Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu. Tapi, jangan rakyat dibohongin," sambungnya.
Menlansir dari Kompas.com, Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menjelaskan, utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah ketimbang negara-negara lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.
"Singapura itu lebih dari 100 persen dari debt to GDP-nya. Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," kata dia.
Luhut mengatakan, utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan mencapai 32 persen hingga akhir 2020.
Bila tak ingin bertatap muka dengannya, Luhut pun meminta para ekonom yang mengkritik utang negara itu untuk memberi informasi yang tepat kepada masyarakat.