"Pihak kami yakin ini adalah pilihan paling baik (Su-35) untuk meningkatkan daya tempur angkatan udara Indonesia " tulis Rosoboronexport seperti dikutip dari Zvezda.
Sebelum adanya pemberitaan ini, manufaktur pesawat tempur Rusia, KNAAPO menyatakan sudah memulai proses produksi Su-35.
Namun KNAAPO sedang membuat Su-35 untuk angkatan udara negeri Pharaoh, Mesir.
“Pabrik Pesawat Gagarin di Komsomolsk-on-Amur telah memulai produksi Su-35, yang akan dikirim ke Angkatan Udara Mesir berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada 2018,” seperti dikutip dari TASS pada bulan lalu.
“Walau gelombang pengiriman sesi pertama ke pihak Mesir belum ditetapkan, karena pembatasan yang diberlakukan sebab oleh wabah coronavirus ,” tambahnya.
Mesir sendiri tidak 'belibet' dalam pengadaan Su-35 ini.
Surat Kabar Kommersant Rusia pada Maret 2019 melaporkan jika Mesir langsung bayar cash senilai 2 miliar dolar AS untuk pembelian beberapa unit Su-35.
Bahkan kesepakatan pembelian ini tidak diungkap ke media dan tahu-tahu Su-35 Mesir sudah masuk lini produksi.
Disinyalir setelah memproduksi Su-35 AU Mesir, Rusia akan melanjutkan produksi Super Flanker tersebut untuk AU China di pemesanan Batch Kedua.