Kami sudah mengambil keputusan dari pimpinan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekkagak Telenggen, sebentara ini kami lakukan pembersihan milisi merah putih, mata-mata BIN masyarakat yang Negara Indonesia pasang untuk membunuh kami.
Atas perintah itu pertama kami menembak dua orang milisi ,mata-mata atau BIN setelah itu kami lawan lagi TNI/POLRI.
Penembabakan di distrik wandae pada tanggal 22 mei 2020, hari jumat pukul 07;00 terhadap pembunuhan barisan merah putih atau mata-mata Negara Indonesia (BIN). Atas nama HENIKO SOMAU atau ALMALIK BAGAU.
Dan Atas nama HENDRIKUS SOMAU Saya wilem somau sebagai kk dari kedua korban dan ini adalah peringatan keras siapapun yang bermain dengan TNI/POLRI sebagai mata-mata, maka kami akan kasih bersih, dan ini adalah awal kami lakukan.
Maka Indonesia jangan baku tipu di sini dan kami sudah dapat perintah dari sorong sampai merauke siapapun yang bermain berhadapan dengan kami.
Penembakan terjadi lagi pada tanggal 29 mei 2020 di magataga terhadap matamata barisan merah putih atau (BIN) atas nama: JUSTINUS SANI atau JABUNEMALA SANI Alasan pasukan kami tembak adalah kami sudah tau siapa itu YUNUS SANI, dia sudah lama kerja sama dengan aparat atau mata-mata TNI/POLRI, waktu perang di Intan Jaya 2019,
Yunus sani yang bawah jalan di bulapa. Berpakean aparat TNI dan dia juga sumpa saya dengan aparat TNI/POLRI akan tembak, pimpinan TPNPB yang ada di intan jaya, imbunya.
Kami semua pimpinan dan pasukan TPNPB KODAP INTAN JAYA semua tau dan YUNUS SANI, itu target kami dan sekarang dia sudah mati.
Dan kami juga ada beberapa daftar nama orang Asli Papua yang masih kerja sama dengan aparat TNI/POLRI atau yang dikenal dengan BANPOL kami punya data dan kami akan kejar.