Shanahan mengatakan saat ini mereka mungkin tidak gunakan terlalu banyak robot, tapi pada saatnya manusia dan robot bekerja sama akan membuat "perbedaan besar".
'Kawanan' Drone
Saat diumumkan pada tahun 2018, proyek ini memiliki visi pengembangan pesawat drone dalam perang.
Saat ditanya oleh Air Force Magazine apakah hal tersebut masih objektif, Shanahan mengatakan ia tidak begitu tahu tetapi ia sebut sistem robot dapat digunakan juga untuk hal lain.
"Mungkin aku tidak seharusnya berpikir mengenai pesawat dengan lebar sayap sampai 65 kaki, mungkin itu nanti kawanan drone kecil berkemampuan banyak hal," jelasnya.
Baca Juga: Sah! Kapolri Idham Azis Mutasi 120 Perwira Tinggi, Dua Wakapolda Ini Alih Jabatan
Kawanan drone seperti itu dapat diluncurkan di bawah kontrol pilot atau beroperasi secara otomatis.
Proyek militer Amerika bernama Skyborg akan mengeksplorasi bagaimana pilot jet tempur dapat mengontrol pesawat drone lain.
Aksi tersebut akan berfungsi sebagai 'rekan di udara'.
Proyek ini menjadi salah satu usaha panjang Amerika gunakan robot untuk tingkatkan kemampuan militer negaranya.
Shanahan, meski begitu menyebut jika sistem turun temurun tidak akan terhapus saja dalam semalam dan pertanyaan pentingnya adalah tentukan keseimbangan antara peran manusia dan robot untuk lebih efisien lagi.