Surat kabar itu menyoroti kegagalan Amerika dalam membendung isu rasial di negaranya.
Pernyataan itu muncul setelah Mike Pompeo, sekretaris negara Amerika mengkritik Parta Komunis China dalam tayangan televisi.
Namun, Korea Utara justru menyebut pernyataan Pompeo menunjukkan bahwa dia gugup dengan keadaan AS saat ini.
Di atas kegugupan Amerika tersebut, justru hubungan Korea Utara dan China semakin naik.
Sementara menanggapi sengketa China dengan Hong Kong, Inggris tampaknya juga akan campur tangan.
Perdana Menteri Inggris, Borris Johnson mengatakan pada South China Morning Post, "Banyak orang di Hong Kong takut akan cara hidup mereka, membuat China semakin menegakkan ancaman."
"Jika Tiongkok berhasil menanamkan ketakutan itu, maka Inggris tidak perlu berhati-hati, membawa Hong Kong pergi," katanya.
Komentar