Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan dengan sabun untuk para pasien yang telah dinyatakan sembuh.
"Bahkan mungkin nanti ke depan saya minta protokol seperti ini. Selalu cuci tangan dan menggunakan masker kalau mereka keluar. Karena itulah cara satu-satunya kita menjaga kesehatan kita pada saat seperti ini," kata Risma.
"Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter," tutur Risma.
Senada dengan Risma, Koordinatir Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengungkap ada beberapa faktor yang membuat angka kesembuhan di Surabaya meningkat.
Salah satunya dukungan moril dari tim medis di rumah sakit dan pusat-pusat karantina.
Dukungan itu membuat pasien yang dinyatakan positif dan sedang dirawat di fasilitas kesehatan tersebut jadi gembira.
"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," ungkap Febria.
Selian itu, menurut Febria, keberadaan mobil PCR milik BIN dan BNPB menjadi komponen penting hingga membuat tingkat kesembuhan pasien covid-19 meningkat tajam.
"Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat," ujar dia.