Namun, bukan itu yang menjadi alasan utama Tiongkok ingin mengakuisisi perairan itu sendirian.
Bahkan China berani menentang perjanjian internasional mengenai batas wilayah di perairan tersebut untuk bisa menguasainya.
Ditambah lagi saat ini situasi dunia termasuk negara-negara yang berada di dekat Laut China Selatan sedang terfokus oleh pandemi virus corona.
Menjadikan China seperti sangat leluasa menguasai wilayah tersebut sebagai salah satu teritorialnya.
Namun Stavrdis menjelasnkan bahwa perairan tersebut ingin dimiliki oleh China didasari dari klaim historis.
Dasar-dasar historis mengenai kejayaan dan kehebatan Laksamana Zheng He pada abad ke-15 lah yang menjadikan Tiongkok getol untuk mengakuisisi perairan tersebut.
Baca Juga: Rebut Zaskia Sungkar dari Kekasihnya, Irwansyah: Waktu Aku Ngedeketin Kamu, Kan Kamu Masih Pacaran
Hal itu juga dituangkan oleh Stavrdis di bukunya yang berjudul "Sailing True Nort" baru-baru ini.
Apa yang dikatakan Stavrdis itu bukan berdasarkan sentimen negaranya terhadap Tiongkok tetapi melalui pengalamannya bersahabat dengan banyak militer China saat masih berkarier sebagai seorang marinir.
Ia mengingat dengan jelas, setiap kali ia bertemu dengan rekan-rekannya di militer China.
Komentar