Menjadikan China seperti sangat leluasa menguasai wilayah tersebut sebagai salah satu teritorialnya.
Namun Stavrdis menjelasnkan bahwa perairan tersebut ingin dimiliki oleh China didasari dari klaim historis.
Dasar-dasar historis mengenai kejayaan dan kehebatan Laksamana Zheng He pada abad ke-15 lah yang menjadikan Tiongkok getol untuk mengakuisisi perairan tersebut.
Baca Juga: Rebut Zaskia Sungkar dari Kekasihnya, Irwansyah: Waktu Aku Ngedeketin Kamu, Kan Kamu Masih Pacaran
Hal itu juga dituangkan oleh Stavrdis di bukunya yang berjudul "Sailing True Nort" baru-baru ini.
Apa yang dikatakan Stavrdis itu bukan berdasarkan sentimen negaranya terhadap Tiongkok tetapi melalui pengalamannya bersahabat dengan banyak militer China saat masih berkarier sebagai seorang marinir.
Ia mengingat dengan jelas, setiap kali ia bertemu dengan rekan-rekannya di militer China.
Setiap kali mereka duduk bersama untuk berkumpul, militer China selalu bersulang untuk Laksamana Zheng.
Laksamana Zheng adalah penjelajah di Laut China Selatan, Samudra Hindia dan perairan Afrika dan Arab yang melegenda di Tiongkok.
Kendati demikian, klaim historis dari China itu menurut Stavrdis tidaklah mendasar.
Bukan hanya sudah usangnya klaim historis yang telah berusia 4 abad lebih tersebut.