Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Petinggi Sudah Koar-koar, Pelanggan Jangan Kaget Bulan Depan Tagihan Listrik Bengkak Lagi, PLN Pasang Kuda-kuda Siapkan Prosedur Ini

None - Selasa, 09 Juni 2020 | 12:42
Ilustrasi
freepik.com

Ilustrasi

Gridhot.ID - PLN sepertinya sudah pasang kuda-kuda untuk menerima keluhan pelanggan.

Pelanggan listrik PT PLN (Persero) jangan lagi kaget.

Lonjakan tagihan listrik dikabarkan masih akan terjadi pada bulan Juli maupun Agustus.

Baca Juga: Wilayahnya Jadi Satu-satunya Zona Hitam Corona di Indonesia, Risma Justru Minta PSBB Diakhiri Saja: Warga Tak Bisa Cari Makan

Sebab, lonjakan tagihan yang ditanggung oleh pelanggan akibat dari mekanisme perhitungan rata-rata tiga bulan sebelumnya bisa dicicil 40% pada Juni ini.

Artinya, untuk 60% sisanya akan ditagih pada bulan Juli dan Agustus.

Senior Eksekutif Vice President Bisnis dan Pelayanan PT PLN, Yuddy Setyo menyampaikan, PLN menyiapkan antisipasi supaya lonjakan tersebut tidak membuat ramai.

Baca Juga: Makin Getol Kuasai Laut China Selatan, Tiongkok Sampai Ciptakan Alat Canggih yang Lampaui Kemampua Mata-mata, Bisa Tahu Semua Aktivitas Tetangga

Sebagai policynya, kata Yuddy, killo watt hour (kWh) yang tercatat akibat pencatatan rata-rata April-Mei itu bisa diangsur selama tiga kali atau tiga bulan ke depan.

Ia memperkirakan, 60% dari kenaikan bisa dicicil selama tiga bulan mulai bulan depan. sedangkan 40% dibayar di bulan Juni ini.

"Kami harap lonjakan ini bisa bantu pelanggan, sehingga angsuran bisa bantu. Kita paham kondisi pelanggan, sehingga harapannya bisa meringankan, " Ungkapnya.

Baca Juga: Niat Hati Pasang Badan Bela Krisdayanti, Unggahan Tamara Bleszynki Justru Berujung Hujatan, Netizen: Doa Terbaik Cuma Buat Perempuan Tersakiti Bukan Penghancur Rumah Tangga!

Sebagai bahan dari pengertian itu, Yuddy mengilustrasikan: "Misal saya punya tagihan per bulan Rp 1 juta. Januari, Februari, Maret Rp 1 juta. Saat dicatat meter rata-rata, maka saya bayar Rp 1 juta juga. Padahal pemakaian di April Rp 1 juta. Karena rata-rata sebelumnya Rp 1 juta, padahal pemakaian saya Rp 1,6 juta, maka kelebihan Rp 600.000 itu akan dibayarkan 40% di Juli. Misal itu di Mei saya biasa pakai Rp 1 juta, padahal seharusnya 1,6 juta. maka yang saya bayar Juni 1 juta ditambah 40% kali kenaikan Rp 600.000 sama dengan Rp 240.00 berarti di Juni Rp 1,24 juta, sisanya Rp 360.000 di bulan berikutnya Juli, Agustus dan September, " Ungkapnya.

Yuddy menuturkan dari 34,5 juta pelanggan pasca bayar, hanya 4,3 juta saja yang naik tagihannya. Dari pelanggan yang mengalami kenaikan tagihan tersebut ada yang meningkat hingga 200% sebanyak 6% dari 4,3 juta pelanggan. “Yang terbanyak 20% sampai 50% atau sebanyak 2,4 juta pelanggan,” terangnya

Untuk kenaikan di atas 200%, lanjutnya, tergolong dialami tidak terlalu banyak pelanggan. Jika melihat kenaikan konsumsi listrik rumah tangga sebelum Covid-19 sebesar 1,8% untuk 34,5 juta pelanggan pasca bayar. Sementara total keseluruhan pelanggan rumah tangga adalah sebanyak 70,4 juta.

Baca Juga: Bonek Patut Bangga, Mahasiswa Indonesia yang Pukul KO Bule Rasis Amerika Terbongkar Identitasnya, Langsung Katakan Ini Saat Sang Lawan Tak Berdaya

Direktur Eksekutif Institut for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyampaikan,PLN sejatinya perlu lebih terbuka seputar rincian penghitungan listrik agar pelanggan juga dapat mengetahui besaran konsumsi listrik masing-masing.

Kenaikan tagihan listrik di Juni 2020 bukan Fabby menilai, melonjaknya tagihan listrik tidak hanya disebabkan oleh kenaikan konsumsi selama kebijakan beraktivitas dari rumah melainkan juga aksi rekonsiliasi atas tagihan yang belum tertagih.

Baca Juga: Nyamar Jadi Pedagang Pakai Face Shiel , Bupati Bengkulu Khawatir Lihat Kondisi Pasar Tradisional Daerahnya: Masih Banyak Pedagang yang Tak Taat Protokol!

Oleh karena itu, ia menyarankan agar PLN mengadopsi teknologi yang lebih maju untuk meteran listrik pelanggan. "PLN perlu mengadopsi smart meter sehingga pencatatan lebih real time, dan pelanggan juga dimungkinkan mengecek konsumsi listriknya, menjadi edukasi bagi pelanggan," jelas Fabby.

Dus, adopsi teknologi ini telah diterapkan di banyak negara. Persoalan pencatatan dinilai penting untuk menjadi perhatian.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Jangan kaget jikalau masih ada lonjakan tagihan listrik pada bulan depan.

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x