Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dihajar Virus Corona, Kota yang Terkenal Sebagai Surga Seks dan Ganja Ini Akhirnya Bertobat, Kondisinya Sekarang Tunjukan Wujud Asli Para Warganya

None - Rabu, 10 Juni 2020 | 19:13
Kota Amsterdam, Belanda
pixabay/Eugenia Tukbaeva

Kota Amsterdam, Belanda

Baca Juga: Jarang Tersorot Media, Wajah Mertua Maia Estianty Ternyata Tampan Rupawan, Ramai Disebut Mirip Sang Anak

Tetapi selama bertahun-tahun, seperti di Venesia dan Barcelona, banjir pengunjung telah membanjiri kehidupan lokal dari pemabuk atau pengincar pelacur.

Situasi di kota yang penuh wisatawan menikmati kota malahan membuat warga lokal kehilangan kenyamanan. Beberapa warga ada yang menempelkan foto diri mereka di jendela mereka dengan tanda yang bertuliskan, "Aku Tinggal Di Sini."

"Mobil polisi harus melewati beberapa kali sehari di sini untuk membersihkan kekacauan," kata Paul, 52 tahun yang telah tinggal di salah satu dari banyak gang di Red Light District selama 16 tahun.

Seorang konsultan wiraswasta yang ingin memberikan nama belakangnya, Paul mengatakan dia muak dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang buang air kecil atau muntah melalui pintunya.

Baca Juga: Kepincut Pemuda yang Usia 40 Tahun Lebih Muda, Seorang Nenek Asal Sumatera Selatan Mantap Langsungkan Pernikahan, Mbah Gembreng: Keluarganya Menyetujui...

Dia ingin pemerintah setempat menutup jendela prostitusi dan kedai kopi, dan membawa kembali pengecer lokal. "Mereka harus memberikan kembali daerah ini kepada warga, " katanya.

Pihak berwenang setempat telah mendiskusikan dan menerapkan banyak ide selama bertahun-tahun, seperti pembatasan sewa turis dan larangan toko yang melayani mereka.

Dewan bahkan telah mencoba membeli pemilik rumah bordil untuk membuat mereka pindah.

"Titik kritisnya sekitar tahun 2014," kata Geerte Udo, CEO Amsterdam & Partners, agen branding kota.

Baca Juga: Usir Teman-temannya yang Datang ke Rumah, Kekeyi Banting Boneka Sambil Teriak, Orang Terdekat Bongkar Kelakuan Asli Sang Youtuber

“Semua orang mulai menyadari bahwa lebih banyak tidak selalu lebih baik. Melayani ekonomi wisata telah menjadi satu-satunya tujuan dari lokasi yang paling ramai.

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x