Adapun dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi, Chief of Army Aviation.
Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat military transport tersebut pada 16 Juni 2017.
Namun baru-baru ini, kehebatan Indonesia atas keberhasilannya mengembangkan industri pesawat terbang hingga bisa diterima dunia internasional disindir oleh negara tetangga.
Melansir dari Kompas.com, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, dia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.
Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.
"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN. Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi menjadi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020) awal tahun silam.
Namun, ia mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.
Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.
"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.