Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dipandang Sebelah Mata oleh Menhan Malaysia, Pesawat Bikinan Indonesia Ini Justru Laku Keras, Militer Nepal Mengimpornya dengan Mahar Rp 425 Miliar

None - Rabu, 10 Juni 2020 | 18:00
PT Dirgantara Indonesia (DI) mengirimkan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal), Rabu (30/10/2019).
(KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA)

PT Dirgantara Indonesia (DI) mengirimkan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal), Rabu (30/10/2019).

Baca Juga: Makin Merajai Pertempuran Udara, Militer Amerika Ciptakan Drone Canggih Pembasmi Jet Tempur Berawak, Letjen Jack Shanahan: Era Pesawat Perang Telah Hilang!

Adapun dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi, Chief of Army Aviation.

Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat military transport tersebut pada 16 Juni 2017.

Namun baru-baru ini, kehebatan Indonesia atas keberhasilannya mengembangkan industri pesawat terbang hingga bisa diterima dunia internasional disindir oleh negara tetangga.

Baca Juga: Malaysia Sok Berani Bawa Pesawat Pembom Nuklir dari Inggris, Nggak Pernah Takut, Indonesia Sudah Pasang Kuda-kuda Pakai Rudal Pertahanan Udara Jebolan Rusia

Melansir dari Kompas.com, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, dia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.

Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.

"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN. Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi menjadi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020) awal tahun silam.

Baca Juga: Salah-salah Perang Bisa Pecah, Taiwan Luncurkan Deretan Mesin Perang Mematikan Usai Ditantang China Bakal Direbut dengan Kekerasan Bersenjata, Kekuatannya Tak Bisa Diremehkan

Namun, ia mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.

Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.

"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x