Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Perang Dingin Amerika Serikat Lawan China Buat Satu Bumi Ketar-ketir, Tiongkok Kini Laksanakan Taktik Prajurit Serigala, Negara Lain Bakal Tak Sadar Kena Tipu Daya Negeri Panda untuk Ikut Konflik

None - Sabtu, 13 Juni 2020 | 19:13
Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika
Xinhua/Lan Hongguang

Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika

Melansir dari CNBC, perang dingin antara AS-China ini sangat berpeluang menyeret negara-negara lain terjerumus di dalam jurang konflik.

“Segala sesuatu akan menjadi lebih buruk, mungkin jauh lebih buruk, sebelum menjadi lebih baik. Fenomena ini sedang berlangsung,” jelas Dan Ikenson, direktur Herbert A. Stiefel Center untuk Studi Kebijakan Perdagangan di Cato Institute, merujuk pada perpecahan ekonomi antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Baca Juga: Disebut sebagai Sosok yang Romantis dan Hormat pada Orang Tua, Raul Lemos Justru Tak Segan Semprot Krisdayanti di depan Umum, Ternyata Gara-gara Hal Ini

Menurutnya, Tiongkok kini mulai menargetkan sekutu dari Amerika yang sebut para analis sebagai taktik "diplomasi prajurit serigala".

Taktik tersebut merujuk pada sebuah film yang sangat populer di mana pejuang China mengalahkan musuh secara global.

Bahkan seperti situasi di Hong Kong belum lama ini yang masih menjadi bagian dari China bisa jadi pemicunya.

Diketahui bahwa China mengusulkan undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong yang membuat warga Hong Kong pun turun ke jalan.

Baca Juga: Kebelet Viral Malah Jadi Kontroversi, Pejabat Bondowoso Suguhkan Tarian Ular di Atas Meja Bareng Teman Perempuannya Saat Main Tik Tok, Pelaku Ngaku Khilaf

Padahal wilayah Hong Kong merupakan daerah China semi-otonom yang memiliki kedekatan hubungan perdagangan khusus dengan AS.

Presiden Amerika Donald Trump dengan cepat mengumumkan bahwa AS akan mencabut status preferensi kota.

"Hong Kong tidak lagi cukup otonom untuk menjamin perlakuan khusus yang telah kami berikan pada wilayah itu sejak negara kota bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada 1997," katanya seperti yang dikutip dari CNBC.

Christopher Granville dari perusahaan riset TS Lombard juga berpendapat hal yang sama.

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x