Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kelamaan Lockdown dan di Rumah Mulu, Pria Ini Langsung Alami Kenaikan Berat Badan Super Drastis Sampai Jadi yang Terberat Sekotanya, Kondisinya Memilukan Hampir Gagal Jantung

None - Selasa, 16 Juni 2020 | 07:13
 Zhou ketika sedang dirawat petugas medis.
Zhongnan hospital of Wuhan University via Dailymail

Zhou ketika sedang dirawat petugas medis.

Gridhot.ID - Kelamaan di rumah ternyata tak semata-mata memberikan kesehatan bagi pria yang satu ini.

Usai lima bulan tinggal di rumah akibat lockdown, seorang pria berusia 26 tahun di Wuhan justru mengalami kenaikan berat badan sebanyak 101Kg.

Seperti diketahui, kota Wuhan menerapkan lockdown sejak bulan Januari.

Baca Juga: Bikin Sang Kekasih Kesal, Aurel Terang-terangan Sering Ajak Orang Lain ke Villa, Atta Halilintar: Oh Udah Pernah Sama yang Waktu Itu?

Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya penularan virus corona.

Namun, setelah pemerintah setempat mencabut penerapan lockdown pada 8 April, pria bernama Zhou tidak dapat keluar rumah karena mengalami kenaikan berat badan yang luar biasa.

Akibatnya, pria itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kondisi kritis.

Baca Juga: Kini Kepincut Cinta Pemain Sinetron 'Anak Langit', Aktris Ini Ternyata Dulu Pernah Dituding Menikah dengan Sesama Wanita di Las Vegas, Sang Ibu: This Is Real!

Menurut laporan, awalnya pria itu memiliki berat 177 kg pada Desember 2019.

Namun setelah penerapan lockdown, dia mengalami penambahan berat badan sebanyak 224 pound atau 101 kg.

Dengan kenaikan tersebut, maka total berat badan Zhou mencapai 278Kg.

Baca Juga: Kambing Hitamkan Kedua Anak Kandungnya, Krisdayanti Malah Bandingkan Anang dengan Mantan Istri Raul Lemos, Diterawang Mbak You Sejak 3 Tahun Lalu: Panjang, Anak akan Berontak

Dirinya saat ini tercatat sebagai pria terberat di seluruh kota.

Dilansir dari Republicworld.com, dokter dari Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, berbicara kepada media internasional mengungkapkan bahwa mereka telah menerima panggilan telepon dari Zhou pada 31 Mei.

Bahkan, Zhou terdengar putus asa meminta bantuan akibat berat badannya tersebut.

Baca Juga: Gaya-gayaan Nekat Freestyle Motor di Depan Muka Polisi, Komplotan Pelajar Ini Auto Jadi Buronan, 2 Hari Setelah Beraksi Langsung Terciduk

Menurut laporan, Zhou mengeluh tidak tertidur sejak 48 jam terakhir dan dilaporkan dalam kondisi yang sangat lemah.

Dia hampir tidak bisa berbicara ketika petugas medis tiba di rumahnya pada hari berikutnya.

Mengetahui hal tersebut, Zhou segera dilarikan ke unit perawatan intensif rumah sakit, di mana dia dibawa ke tempat tidur oleh enam petugas keamanan dan empat pekerja medis.

Baca Juga: Buat Rugi Negara hingga Rp 337 Juta, Pria Ini Malah Cengar-cengir Diciduk Polisi, Diprank Petugas Pake Lagu Ini Saat Lagi Tidur Pulas

Kemudian, Dokter mendiagnosisnya dengan gagal jantung dan disfungsi pernapasan.

Zhou diangkut ke ranjang rumah sakit di Wuhan.

Zhou diangkut ke ranjang rumah sakit di Wuhan.

Menurut laporan setelah sembilan hari perawatan 24 jam, kondisinya berangsur stabil.

Para dokter melaporkan bahwa Zhou akan menjalani operasi penurunan berat badan dengan mengangkat sebagian perutnya.

Baca Juga: Nggak Kapok Jadi Musuh Rakyat Satu Bumi, Polisi Amerika Serikat Lagi-lagi Bunuh Warga Kulit Hitam, Rayshard Brooks Ditembak Langsung Gara-gara Ini

Dia harus kehilangan 55 pound atau sekitar 25 kg dalam tiga bulan ke depan untuk mengurangi risiko operasi.

Menurut ahli diet asal New York, Brenna O'Malley, saat menjalani karantina di rumah bisa menyebabkan berbagai perubahan pada diri, termasuk kebiasaan makan.

“Banyak hal telah berubah baru-baru ini. Akses orang ke makanan telah berubah, jadwal mereka telah berubah, rutinitas mereka telah berubah, dan kami mengalami peristiwa yang benar-benar menegangkan," kata O'Malley, dikutip dari HuffPost.

Baca Juga: Kosong Mlompong Selama Pandemi, Gedung Sekolah Ini Justru Buat Petugas Keheranan, Banyak Kondom Bertebaran Padahal Tak Ada Orang, Kok Bisa?

Dari kebiasaan makan yang cenderung berubah inilah yang kemudian bisa berdampak pada kenaikan berat badan.

Zhou, seorang warga Wuhan, yang bekerja di sebuah kafe internet mengalami kenaikan berat badan sampai 101 kg.
republicworld.com

Zhou, seorang warga Wuhan, yang bekerja di sebuah kafe internet mengalami kenaikan berat badan sampai 101 kg.

Terlebih jika malas berolahraga, maka bukan hanya mengalami kenaikan berat badan satu atau dua kilogram saja, melainkan ada ancaman obesitas.

Dilansir dari laman Worldobesity, pandemi Covid-19 dapat berkontribusi pada peningkatan obesitas karena program penurunan berat badan dan intervensi seperti operasi sedang sangat dibatasi pada saat ini.

Baca Juga: Nyalinya Makin Tinggi Setelah Dibela MA, I am Geprek Bensu Bongkar Perangai Ruben Onsu yang Disebut Menusuk dari Belakang: Orang-orangnya Dibawa Lari Semua!

Dalam hal ini, langkah-langkah yang dianjurkan di beberapa negara seperti isolasi di rumah selama pandemi Covid-19 dapat berdampak pada mobilitas dan menyebabkan aktivitas fisik jadi terhambat.

Bahkan, jika terjadi dalam waktu yang panjang bisa meningkatkan risiko penyakit metabolik.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Berat Badan Naik Akibat LockDown, Pria Ini Jadi Manusia Terberat di Seluruh Kota, 101Kg.

(*)

Source : Gridhealth.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x