Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nampak Pasrah Tak Lancarakan Balasan Usai Diserang Korut, Korea Selatan Lebih Perhitungkan Sosok Ini Dibanding Kim Jong Un, Wanita Kuat yang Bisa Kalahkan Patriarki

None - Sabtu, 20 Juni 2020 | 19:42
Kim Yo Jong, adik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
kompas.com

Kim Yo Jong, adik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Foto tersebut menjadi perhatian publik, tetapi kunjungan Kim Yo-Jong ke Blue House, residen presiden Korea Selatan, adalah hal lain.

Baca Juga: Bikin Tanda Tanya, Baru 3 Bulan Usai Resepsi Rahma Azhari Pamer Perut Buncit dengan Berbikini, Sang Kakak Langsung Pasang Badan

Kim Yo-Jong adalah anggota keluarga pemimpin Korea Utara pertama yang bisa masuk ke wilayah musuh.

Esok paginya setelah upacara pembukaan Olimpiade, Kim keluar dari sedan hitam untuk masuki Blue House.

Dia berjalan menuruni karpet merah dengan postur rapi dan kepalanya terangkat tinggi, memancarkan kepercayaan diri seorang wanita yang telah bertemu para pemimpin dunia yang penting selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Ogah Diam Saja Hanya Menunggu Perang Pecah, Indonesia Akhirnya Ikut Campur Tangan, Kirim dan Siagakan 3 Kapal Perang ke Laut China Selatan Demi Bentengi Tanah Air

Sengaja kala itu ia menggunakan pakaian serba hitam dan mencengkeram tas kerja hitam di tangan kirinya, yang membuat perhatian terarah kepada pin kerah merah di atas dadanya yang dihiasi dengan wajah ayah dan kakeknya yang tersenyum.

Ketika dia mendekati ambang bangunan, dia berhenti dan, dari sudut matanya, melihat ke kiri.

Kemudian dia memperlambat kiprahnya untuk memungkinkan lelaki di sisinya - seorang nonagenarian bernama Kim Yong Nam pada saat itu adalah kepala negara seremonial Korea Utara - untuk masuk terlebih dahulu, mengikuti nilai-nilai Konfusianisme untuk menghormati orang tua seseorang meskipun faktanya keluarganya dihormati dengan semangat keagamaan dekat kembali ke rumah.

Kim Yo Jong adalah kepala propaganda Korea Utara pada saat itu, dan kemampuannya untuk membuat gambar dipajang di Seoul.

Dia terbukti menjadi utusan yang sempurna untuk negaranya: operator yang cerdas dan sopan yang dapat melawan penuturan tanah airnya sebagai peninggalan Perang Dingin bersenjata nuklir yang aneh, terbelakang, yang diduga menahan lebih dari 100.000 orang di kamp-kamp kerja paksa .

Baca Juga: Ketahuan Beli Salah Satu Pulau di Sulawesi, Kepala Daerah Berani Bayar Rp 2 Miliar Sampai Polisi Turun Tangan, Ternyata Sosok Ini yang Jadi Pembelinya

Source : intisari-online.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x